Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Triwulan II 2018, BI Surakarta Temukan 1.104 Lembar Uang Palsu

Kompas.com - 04/10/2018, 17:14 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kota Surakarta mewaspadai peredaran uang palsu (upal) di masyarakat.

Pasalnya, pada triwulan II tahun 2018 KPw BI Surakarta berhasil menemukan peredaran upal sebanyak 1.104 lembar.

"Uang palsu yang berhasil teridentifikasi di Solo Raya untuk triwulan II 2018 berjumlah 1.104 lembar," kata Kepala KPw BI Surakarta Bandoe Widiarto, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/10/2018).

Uang palsu banyak ditemukan pada pecahan Rp 100.000 sebanyak 56 persen dan Rp 50.000 sebanyak 38,3 persen. Sisanya tersebar pada uang pecahan Rp 20.000 (5,1 persen), Rp 10.000 (0,2 persen), dan Rp 5.000 (0,4 persen).

Bandoe mengatakan, BI telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi peredaran upal, baik melalui sosialisasi maupun edukasi lainnya.

Akan tetapi, lanjut Bandoe, peredaran upal masih saja terjadi dan ditemukan di masyarakat.

"Upaya preventif (pencegahan) dan represif (pengendalian) terus kita lakukan untuk mengantisipasi peredaran upal di masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Edarkan Uang Palsu Rp 1,8 Miliar, 3 Pelaku Ditangkap

Wakapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan, selama ini kasus upal belum ditemukan di Solo.

Meskipun demikian, pihaknya tetap mengimbau warga masyarakat untuk tetap berhati-hati dan tidak segan untuk melaporkan ke polisi apabila menemukan kasus upal.

"Warga jangan takut untuk melapor ke pihak kepolisian kalau menemukan kasus upal. Dengan adanya laporan itu polisi bisa segera menindaklanjuti kasus itu," ungkap dia.

Andy menambahkan, pihaknya telah memerintahkan kepada anggota jajaran di masing-masing wilayah untuk menggiatkan patroli.

Patroli tersebut sebagai upaya Polresta Surakarta untuk mencegah peredaran upal di wilayah Solo.

Kompas TV Berniat membayar hutang pada bank dari hasil penjualan rumahnya, Mujiono justru dikejutkan karena uang yang disetorkannya adalah uang mainan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com