Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Gamalama Erupsi, Warga Diimbau Menjauh dari Radius 1,5 Km

Kompas.com - 04/10/2018, 13:40 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

MALUKU UTARA, KOMPAS.com - Meski telah mengalami erupsi pada Kamis (4/10/2018) sekitar pukul 11.52 WIT, Gunung api Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, masih berstatus waspada tingkat II.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darno Lamane mengimbau warga di sekitar Gunung Gamalama serta para pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1,5 km dari kawah puncak gunung itu.

Selain itu, pada musim hujan, lanjut Darno, warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.

Baca juga: Gunung Gamalama Meletus, Asap Putih Membumbung Setinggi 250 Meter

Namun demikian, warga Ternate diminta untuk tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi dari sumber yang tidak jelas dengan tujuan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Kami akan terus menyampaikan informasi mengenai perkembangan gunung api Gamalama dan kalau masyarakat ingin mendapatkan informasi mengenai aktivitas Gunung Gamalama dapat menghubungi Pos Pemantu Gunung Api Gamalama," kata Darno.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Gamalama meletus dan mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal. Abu vulkanik terbawa angin ke arah barat laut dan jatuh di wilayah Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate.

Baca juga: Gunung Soputan Berulang Kali Erupsi, Suara Gemuruh Masih Terdengar

Menurut dia, Gamalama didominasi gas hidrothermal sehingga statusnya belum perlu dinaikkan dari level II waspada.

Darno menuturkan, aktivitas vulkanik Gunung Gamalama sudah menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik sekitar pukul 10.00 WIT hingga letusan terjadi pada pukul 11.52 WIT. Belum dapat diprediksi lagi kapan gunung akan kembali meletus.

Sekitar satu jam sebelum kejadian erupsi, lanjut dia, terekam delapan gempa vulkanik dengan kemungkinan mekanisme yang disebut steam-driven eruption atau ledakan hidrotermal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com