Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Sebut Ma’ruf Amin "Pituin" Jawa Barat

Kompas.com - 04/10/2018, 11:06 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut calon wakil presiden Ma’ruf Amin adalah pituin (asli keturunan) orang Sunda.

Hal tersebut dikatakan Dedi saat mantan Rais Aam PBNU tersebut berkunjung ke Purwakarta atas undangan Majelis Dzikir Hubbul Wathan.

Dedi Mulyadi didampingi Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menerima Ma’ruf di Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Rabu (3/10/2018) kemarin.

“Kiai Ma’ruf Amin itu keturunan langsung Prabu Geusan Ulun dari Kerajaan Sumedang. Istri Sang Prabu bernama Harisbaya, seorang puteri cantik dari Pulau Madura. Karena itu, ‘pituin’ Sunda menjadi pilihan orang Jawa Barat,” kata Dedi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).

Dengan latar belakang seorang pituin, kata Dedi, Ma'ruf Amin dipastikan akan dipilih mayoritas rakyat Jawa Barat pada ajang Pilpres 2019 mendatang.

Sebab, sudah lama tidak ada orang asli Sunda yang duduk di pucuk pimpinan nasional Indonesia. Terakhir kali, terdapat nama Umar Wirahadikusumah yang menjabat sebagai Wakil Presiden RI ke-4.

Baca juga: Komentar Maruf Amin soal Kebohongan Ratna Sarumpaet

Dedi menjelaskan, faktor sejarah merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari publik Jawa Barat. Menurut dia, para raja yang pernah memerintah di tanah Jawa Barat selalu berhasil mengantarkan rakyat menuju kesejahteraan.

Dia mencontohkan Prabu Sri Baduga Maharaja. Raja Padjadjaran itu merupakan ahli di bidang pengairan dan pertanian. Namanya kini abadi menjadi nama sebuah taman air mancur di Purwakarta, yakni Taman Sri Baduga Maharaja.

“Saya melihat ada kerinduan orang Jawa Barat agar ada ‘pituin’-nya menjadi pemimpin di Indonesia,” katanya.

Selain berasal dari trah ningrat Sunda, Kiai Ma’ruf, menurut Dedi, juga merupakan asli keturunan ulama. Kiai Ma’ruf sendiri juga seorang ulama dan saat ini masih menjabat sebagai ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.

Darah Syaikh Nawawi Al-Bantani mengalir dalam tubuh Kiai Ma’ruf. Secara historis, hubungan Jawa Barat dengan ulama bergelar Tuan Para Ulama Hijaz itu sangat dekat.

Selain pernah berguru ke Baing Yusuf Purwakarta, murid Syaikh Nawawi juga tersebar di pelosok Jawa Barat bahkan Pulau Jawa.

“Syaikh Nawawi saat remaja pernah mengaji ke Baing Yusuf Purwakarta. Murid beliau juga tersebar. Kalau di Purwakarta, ada Tubagus Ahmad Bakrie atau Mama Sempur, Plered. Kemudian di Madura, ada Syaikhuna Kholil Bangkalan, seorang ahli Kitab Alfiyah,” ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siap Bantu Maruf Amin Tangkal Disinformasi di Pilpres 2019

Kriteria lengkap tersebut menurut Dedi, menjadikan Kiai Ma’ruf layak mendampingi Presiden Joko Widodo. Dia berujar, keduanya merupakan kombinasi ulama dan umara yang cocok untuk Indonesia.

“Kapan lagi ada keturunan Syaikh Nawawi al-Bantani memimpin negeri ini, ya sekarang saatnya. Kami akan bersungguh-sungguh memenangkan beliau,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com