Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2018, 14:09 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Juhari alias Jukak, kontraktor yang juga pelaku suap proyek terhadap Bupati Bengkulu Selatan Driwan Mahmud divonis 3 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tipikor Bengkulu, Rabu (3/10/2018).

Majelis hakim Tipikor yang diketuai Jonner Manik memutuskan terdakwa Jukak terbukti sah dan meyakinkan memberikan sesuatu kepada penyelenggara negara yang bertentangan dengan hukum.

“Terdakwa dulunya satu tim sukses pada saat terdakwa Dirwan Mahmud mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2015 lalu,” sebut Jonner Manik.

Berdasarkan keterangan saksi dan fakta yang terungkap di persidangan, terdakwa Juhari alias Jukak terbukti memberikan sesuatu atau hadiah berupa uang yang berkelanjutan untuk mendapatkan sesuatu, yaitu paket proyek di Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan.

Menurut majelis hakim, sesuai dengan fakta hukum, terdakwa Juhari memang bukan seorang pegawai negeri atau penyelenggara negera.

Baca juga: Bupati Bengkulu Selatan Segera Disidang Terkait Kasus Suap

Akan tetapi, terdakwa Juhari alias Jukak mengetahui bahwa pemberian hadiah berupa uang tersebut ditujukan kepada seorang penyelenggara negara, yaitu Dirwan Mahmud untuk memuluskan atau mendapatkan sesuatu yaitu paket proyek.

“Terdakwa harus dihukum setimpal dengan perbuatannya. Seperti yang terdapat di dalam Pasal 5 ayat 1 ke 1 Undang-Undang Tipikor junto Pasal 64 ayat 1 ke 1 KUHP. Kemudian memvonis terdakwa dengan pidana penjara selama 3 tahun 6 bulan, dan pidana denda Rp 50 juta subsider 3 bulan,” tutup majelis hakim.

Pada 15 Mei 2018 sekitar pukul 16.20 WIB, diduga terjadi penyerahan uang dari seorang kontraktor bernama Juhari kepada Nursilawati yang merupakan keponakan Dirwan.

Baca juga: Kepala Daerah Ditangkap KPK, Bengkulu Selatan Dipimpin Plt Bupati

Uang suap itu digunakan untuk mendapatkan pekerjaan proyek jembatan dan jalan di Kabupaten Bengkulu Selatan. KPK selain mencokok Dirwan juga menangkap istri, seorang PNS dan Jauhari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com