Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bayi Kembar Lahir saat Bencana Melanda Palu, Ini Fakta Perjuangan Orangtuanya

Kompas.com - 02/10/2018, 15:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Atina (31) hanya bisa tersenyum bahagia ketika melihat tiga buah hatinya yang baru saja lahir. Ketiga bayi kembarnya menjadi kebahagiaan hidupnya ditengah bencana gempa bumi dan tsunami. 

Atina dan suaminya, Zaenal, tidak akan pernah melupakan perjuangan mereka untuk menyambut ketiga buah hatinya tersebut. 

Berikut fakta di kisah perjuangan Zaenal dan Atina demi keluarga mereka, ketika bencana gempa bumi dan tsunami melanda. 

1. Terpental dua kali karena gempa dan dirikan tenda di depan rumah

Citra satelit menunjukkan perbedaan lanskap Sulteng sebelum dan sesudah gempa Donggala Citra satelit menunjukkan perbedaan lanskap Sulteng sebelum dan sesudah gempa Donggala

Saat gempa mengguncang, Atina sempat terpental dua kali hingga terlepas dari tempatnya berpegang di sebuah tiang rumah.

Atina yang sedang hamil tua itu terpental sejauh 2 meter. Untung saja, sepupunya Khaeruddin berhasil memegangi Atina dan membantunya keluar rumah.

Setelah berhasil keluar rumah, suaminya, Zaenal, segera mendirikan tenda untuk dirinya agar bersitirahat dan berlindung dari gempa susulan.

“Setelah gempa itu, kami mendirikan tenda di halaman rumah. Selanjutnya saya mencari rumah sakit untuk persalinan istriku, tapi sudah 4 rumah sakit saya datangi tapi tidak bisa.

Saya pun dapat informasi dari warga, bahwa yang mau ke Kota Makassar segera ke bandara agar bisa naik pesawat Hercules," kata Zaenal.

Baca Juga: Korban Bencana Sulteng Melahirkan Bayi Kembar Tiga di Makassar

2. Berangkat ke Makassar dengan Hercules untuk persalinan

Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A Warga antre untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu.

Setelah mengetahui tidak ada Rumah Sakit di Palu yang bisa membanti persalinan isterinya, Zaenal segera berangkat bersama isterinya ke Bandara Mutiara Al-Jufrie di Kota Palu.

Mereka berencana pergi ke Makassar untuk persalinan isterinya. Saat itu, Zaenal menitipkan anak pertama dan keduanya ke kerabat di Kabupaten Parigi Montong, Sulawesi Tengah.

Sesampainya di bandara, ratusan warga juga telah mengantri untuk dievakuasi ke Makassar. Kondisi saat itu, warga merasa cemas atas kondisi Kota Palu pascagempa. 

Baca Juga: Kisah Ibu Hamil Terpental 2 Kali saat Gempa di Palu hingga Selamat ke Makassar

3. Atina harus ditandu saat memasuki pesawat

Prajurit TNI Angkatan Udara melakukan persiapan melanjutkan perjalanan membawa bantuan kemanusian untuk pengungsi Rohingya bantuan Pemerintah Indonesia dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 setelah pengisian bahan bakar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Kamis (14/9). Empat unit pesawat Hercules yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 13 September 2017 kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandara Chittagong Bangladesh untuk membawa bantuan beras, gula, tenda darurat, selimut, alat kebutuhan keluarga dan tangki air. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww/17.IRWANSYAH PUTRA Prajurit TNI Angkatan Udara melakukan persiapan melanjutkan perjalanan membawa bantuan kemanusian untuk pengungsi Rohingya bantuan Pemerintah Indonesia dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 setelah pengisian bahan bakar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Kamis (14/9). Empat unit pesawat Hercules yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 13 September 2017 kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandara Chittagong Bangladesh untuk membawa bantuan beras, gula, tenda darurat, selimut, alat kebutuhan keluarga dan tangki air. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww/17.

Karena kondisi hamil tua, Atina terpaksa ditandu ketika hendak memasuki pesawat Hercules. Namun, Atina dan suaminya baru mendapat tempat di dalam pesawat setelah lama menunggu kesempatan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com