Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi di Perbukitan Donggala Hanya Makan Pisang, Ubi, dan Pepaya

Kompas.com - 01/10/2018, 17:59 WIB
Suddin Syamsuddin,
Khairina

Tim Redaksi


PAREPARE, KOMPAS. com – Erwin, yang tinggal di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, akhirnya bisa menghubungi kedua orang tuanya yang mengungsi di Perbukitan Bumi Harapan, Desa Minahasa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, melalui sambungan video call.

Dalam percakapan lewat video call, kedua orang tua Erwin mengaku ikut bersama warga Desa Minahasa, Kabupaten Donggala. Mereka dipimpin seorang tokoh masyarakat setempat untuk mengungsi di perbukitan Bumi Harapan. 

“Pascagempa beberapa hari ini, kami hanya memakan pisang, ubi, dan pepaya warga yang ada di kebun. Hasil kebun warga yang kami makan tanpa harus dimasak terlebih dahulu, karena tidak ada peralatan dapur," kata Hamsi, ayah Erwin.

Baca juga: Penyaluran Bantuan ke Palu dan Donggala Hadapi Sejumlah Kendala, Apa Saja?

Hamsi mengaku, di Kabupaten Donggala, dimana pusat gempa terjadi, sejumlah perkebunan milik warga rusak. Bahkan, sejumlah tanah amblas.

Ia dan ratusan pengungsi masih bertahan di Bukit Harapan dan sangat membutuhkan makanan dan minuman. 

“Belum ada bantuan sampai di Donggala, karena akses dari Palu masih terputus. Mobil saya yang terparkir di daerah bagian Perkotaan kabupaten Donggala, entah bagaimana nasibnya, “ kata Hamsi. 

Sebelum mengetahui kabar kedua orang tuanya, Erwin mengaku cemas. Saat kejadian, kedua orang tuanya berkunjung ke Kabupaten Donggala, menemui keluarga yang ada disana.

“Sehari sebelum gampa menghantam Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, kedua orang tua saya mengunjungi sanak keluarga di sana. Saat kejadian, mereka langsung mengungsi di daerah ketinggian di Desa Minahasa, Kabupaten Donggala," kata Erwin.

Setelah mengetahui keberadaan kedua orang tuanya, Erwin kemudian berangkat ke Kabupaten Donggala.

Ia ikut bersama Yayasan Manusia Indoenesia Kota Parepare yang hendak menyalurkan bantuan dari sumbangan warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Bantuan itu berupa makanan, minuman,pakaian, popok bayi, dan pembalut wanita ke Palu dan Donggala.

 

Kompas TV Jumlah anggota tim SAR direncanakan ditambah sekitar 400 anggota Kostrad TNI untuk mempercepat proses evakuasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com