Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa, Pasokan BBM SPBU Mamuju Tengah dan Pasangkayu Langka

Kompas.com - 01/10/2018, 11:46 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

PASANGKAYU,KOMPAS.COM – Tiga hari pascagempa dan tsunami di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Jumat pekan lalu, mulai berdampak pada kelangkaan pasokan BBM di sejumlah SPBU di Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Pasangkayu, kabupaten yang berbatasan dengan Donggala, Sulawesi Tengah.

Pasokan BBM 8.000 liter dari depot Pare-pare Sulawesi Selatan langsung diserbu habis warga yang antri.

Kelangkaan pasokan BBM di Kabupaten Pasangkayu terjadi sejak 3 hari pascagempa, Jumat petang lalu. Di beberapa SPBU, kendaraan antre berjam-jam.

Kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Mamuju, terutama Kabupaten Pasangkayu disebabkan kerusakan Depot Pertamina Desa Loli, Palu pascagempa dan tsunami.

Baca juga: Trauma Pasca-gempa Magnitudo 7,4 Sekolah di Pasangkayu Diliburkan

Petugas SPBU Pasangkayu menyebutkan, kelangkaan BBM terjadi sejak 3 hari pascagempa.

Pasokan BBM yang selama ini berasal dari Depot Pertamina Palu tidak bisa lagi menyuplai BBM ke wilayah Kabupaten Mamuju Tengah dan Pasangkayu.

“Kalau kelangkaannya sejak pascagempa sampai hari ini karena tidak bisa dipasok dari Donggala sekarang dipasok dari Depot Pare-pare,” jelas Nasaruddin, Petugas SPBU Sarjo.

Pasokan BBM 8.000 liter dari Depot Pertamina Pare-Pare yang dialihkan untuk menyuplai kebutuhan BBM di wilayah Mamuju Tengah dan Pasangkayu langsung diserbu warga.

Tak hanya warga Pasangkayu, warga luar Kabupaten Donggala yang mengalami kelangkaan BBM pascabencana tsunami juga berburu BBM ke wilayah Pasangkayu.

Banyaknya warga yang berburu BBM dari Pasangkayu dan Donggala menyebabkan antrian kendaraan mengular dari SPBU hingga satu kiometer lebih.

Kompas TV Rencananya evakuasi para korban di lokasi ini akan dilanjutkan Senin (1/10)  pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com