Minggu Pagi, Ratusan Korban Gempa Donggala dan Tsunami Palu Tiba di Makassar

MAKASSAR, KOMPAS.com – Setelah gempabumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), para korban yang selamat mulai dievakuasi menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Ribuan korban gempa dan tsunami berkumpul di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Sulteng. Mereka yang selamat ini dievakuasi ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan di Pulau Jawa.

Sejak Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, dibuka untuk pesawat bantuan kemanusiaan, pesawat Hercules mulai melakukan evakuasi korban selamat, Sabtu (29/9/2018) siang hingga malam.

Ratusan pengungsi sudah tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, sebagian besar melanjutkan perjalanannya ke Kota Surabaya dan Jakarta.

Baca juga: Kisah Agung Gunawan, Staf AirNav Indonesia yang Jadi Korban Gempa Palu

Sebanyak 30 orang di antaranya terpaksa dievakuasi ke RS Sayang Rakyat Makassar untuk mendapat perawatan tim medis dan 7 orang lagi ditampung di Asrama Haji, Sudiang, Makassar.

Rencananya, sebanyak 200 orang korban gempa dan tsunami di Palu akan tiba di Kota Makassar pada Minggu (30/9/2018) pagi.

Sebanyak 200 korban tersebut akan dievakuasi dengan menggunakan pesawat Hercules.

“Minggu pagi sekitar jam 08.00 Wita, ada sekitar 200 orang korban dari Palu akan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar."

Baca juga: Bandara Palu Dibuka, 13 Pesawat dan Helikopter Salurkan Bantuan Korban Gempa

"Belum tahu 200 orang pengungsi itu akan ditempatkan di mana, apakah di RS Sayang Rakyat, RS Daya ataukah di Asrama Haji,” kata Kepala Polsekta Biringkanaya, Kompol Nugraha, Minggu dinihari. 

Nugraha mengatakan, ratusan korban gempabumi dan tsunami di Palu dievakuasi menggunakan pesawat Hercules dengan beberapa kali penerbangan.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (29/9/2018) malam, korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), bertambah menjadi 420 orang. 

Baca juga: Ratusan Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Masih Butuh Bantuan