Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanita Tangguh, Para Penenun di Polewali Mandar

Kompas.com - 29/09/2018, 14:57 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menenun merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh ibu-ibu daerah pesisir di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Bukan hanya sekedar kegiatan, mereka melakukan ini sebagai mata pencaharian tambahan guna membantu suami mereka.

Mempunyai suami seorang pelaut, membuat ibu-ibu di Polewali Mandar harus kuat karena mereka harus ditinggal beberapa bulan di rumah.

Melalui salah satu video yang diuanggah dalam akun YouTube resmi milik Jokowi pada Minggu (23/9/2018), ibu-ibu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat menceritakan kisah hidupnya ketika ditinggal oleh suaminya pergi melaut.

Video itu diunggah ke akun resmi YouTube Jokowi dengan judul "Perempuan-Perempuan Tangguh Polewali Mandar".

Mereka adalah Hasnah (48 tahun) dan Darmawati (46 tahun) yang merupakan warga Desa Tammangalle, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. Mereka berdua dalam kesehariannya menenun kain khas Mandar, Lipa' Sa'be.

Lipa' Sa'be merupakan kain khas dari daerah Mandar. Kain ini hampir memiliki persamaan dengan kain sutra daerah lain. Bedanya, adalah coraknya dan cara pembuatannya yang khas sehingga membuat kain ini terkenal.

Istilah Siwalipari

Di daerah Mandar terdapat istilah "Siwalipari", yang berarti ketika suami pergi melaut maka istrinya di kampung melakukan kegiatan menenun.

"Perempuan itu menenun kain sutra asli asal Mandar," ujar Kepala Desa Tammangalle, Husein Nawawi.

Berawal dari menenun, hasil dari tenunan khas Mandar tersebut akan dihimpun Desa Tammangalle melalui Badan Usada Milik Desa (BUMDES) yang menghimpun potensi hasil tenunan.

Ibu-ibu yang terhimpun dalam usaha tenun mendapatkan motivasi agar hasil dan kinerjanya maksimal, sehingga kemandirian dari usaha tenun terwujud.

"Mereka yang tergabung dalam usaha tenun terus kita dorong agar usahanya semakin meningkat," tuturnya.

Ibu-ibu penenun di Polewali Mandar yang tergabung dalam program BUMDes.Youtube Presiden Joko Widodo Ibu-ibu penenun di Polewali Mandar yang tergabung dalam program BUMDes.
Usaha yang dilakukan oleh ibu-ibu ini bisa membantu perekonomian keluarga semasa ditinggal suaminya pergi melaut.

"Biasanya suami tiga bulan, empat bulan baru datang. Jadi kalau suami pergi melaut, maka saya menenun di sini," ujar Hasna.

Kegiatan menenun bisa membantu suami yang bekerja untuk mendapatkan uang dan memberikan "sedikit" kebahagiaan kepada keluarganya.

Mereka mengisi penantian di anjungan rumah dengan menenun kain sutra aneka warna dengan cara yang unik dengan menggunakan alat tenun pribadi. Keberadaan suami yang begitu dihargai membuat ibu-ibu merasa sedih ketika ditinggal melaut.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com