Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Jokowi soal Penolakan Jalan Sehat di Solo

Kompas.com - 29/09/2018, 10:41 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com — Sejumlah kelompok menolak rencana kegiatan jalan sehat bareng Jokowi di car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/9/2018).

Terhadap penolakan itu, Presiden Jokowi yang dikonfirmasi wartawan usai membuka Kongres PWI XXIV di Hotel Sunan, Kota Solo, Jumat ( 28/9/2018), meminta menanyakan persoalan itu langsung ke panitianya.

"Tanyakan ke panitianya. Tanyakan ke panitia acara seperti apa," kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi belum mengetahui dirinya diundang atau tidak dalam acara tersebut. Bila diundang, ia pun belum tahu apa bisa datang atau sebaliknya.

"Saya diundang atau tidak. Ditanyakan. Bisa datang bisa tidak. Saya ingin pulang, tidur istirahat dan ingin ketemu cucu dan anak," demikian Jokowi.

Baca juga: Pemkot Surakarta Larang Jalan Sehat Bareng Presiden Jokowi di CFD

Diberitakan sebelumnya, jalan sehat bareng Pak Jokowi di area CFD Jalan Slamet Riyadi mendapat penolakan dari elemen masyarakat yang mengatasnamakan The Islamic Study and Action Center (ISAC) Solo.

Sekretaris ISAC Endro Sudarsono mengatakan, CFD adalah zona bebas dari kegiatan politik apa pun termasuk kampanye, baik secara terang-terangan maupun terselubung.

Pihaknya justru menyarakan agar acara jalan sehat bareng Pak Jokowi diselenggarakan di luar kegiatan CFD dengan tetap memperhatikan aturan yang ada.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta melarang kegiatan jalan sehat bareng Pak Jokowi di CFD Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/9/2018).

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menegaskan, CFD merupakan zona white area sehingga tidak diperbolehkan untuk kegiatan politik maupun kampanye.

CFD hanya diperbolehkan untuk kegiatan olahraga, seni, budaya, dan ekonomi.

"CFD tidak diperbolehkan untuk kegiatan politik calon presiden maupun wakil presiden maupun parpol peserta Pemilu 2019 dan organisasi yang berbau politik," ujar Rudyatmo.

Kompas TV Pasca dukungan Yenny Wahid, tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin, 99% suara kelompok nahdlatul ulama, memilih Jokowi-Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com