Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Masal di Bima

Kompas.com - 27/09/2018, 13:54 WIB
Syarifudin,
Khairina

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Jajaran Polres Bima Kota sedang menyelidiki kasus keracunan makanan yang menimpa ratusan warga Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keracunan masal itu terjadi Rabu (26/9/2018) sore. Ratusan warga terdiri dari orang dewasa dan anak-anak diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan pesta pernikahan warga di Desa Buncu.

Guna menyelidiki kasus keracunan yang menimpa warga di beberapa desa itu, petugas langsung bergerak ke lokasi untuk mengamankan sampel makanan dan memintai keterangan sejumlah saksi.

"Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengetahui jenis makanan yang mereka konsumsi," kata Kasubbag Polres Bima Kota, Ipda Suratno.

Baca juga: Korban Keracunan Makanan di Pesta Pernikahan Bertambah Jadi 208 Orang

Hingga saat ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab keracunan masal tersebut. Namun dugaan awal, keracunan itu terjadi usai ratusan warga menyantap hidangan di pesta pernikahan warga Desa Buncu, Kecamatan Sape.

Usai menyantap sajian itu, lanjut Suratno, warga mulai merasakan gejala seperti muntah, pusing dan lemas.

"Seluruh korban keracunan tersebut dirarawat inap di Puskesmas Sape,"sebut Suratno.

Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, polisi masih menunggu hasil uji laboratorium di Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

"Sampel makanan sudah dikirim oleh pihak Dinkes untuk diuji laboratorium. Kita tunggu aja hasilnya, ya,"ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Polres Bima Kota, jumlah korban keracunan usai memakan hidangan pada pesta pernikahan tersebut mencapai 208 orang.

Dari jumlah itu, sebagian besar pasien telah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik setelah menjalani perawatan di puskesmas terdekat.

Sementara, 3 diantaranya masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Sape dan satu orang telah dirujuk ke RSUD Bima.

Kompas TV Polisi masih mendalami dugaan keterlibatan orang lain yang berperan membantu meracik miras oplosan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com