Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Pamekasan Bagikan Uang ke ASN Bersandal Jepit

Kompas.com - 27/09/2018, 10:58 WIB
Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Baru tiga hari dilantik sebagai Bupati Pamekasan, Badrut Tamam mulai melakukan gebrakan. Mulai hari pertama bertugas, Badrut menyisir sejumlah kantor yang menjadi tempat layanan umum.

Di sejumlah tempat, Badrut menemukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggunakan sandal jepit di kantor saat memberikan pelayanan.

Melihat hal itu, Badrut merasa tidak nyaman dan memanggil ASN tersebut.

Badrut kemudian memberikan uang kepada ASN untuk membeli sepatu dan tidak menggunakan sandal jepit lagi saat bertugas.

"Saya khawatir akan ada banyak ASN lain menggunakan sandal jepit datang ke saya minta uang untuk dibelikan sepatu. Berat juga kalau begitu," ujar Badrut saat memimpin apel pagi, Kamis (27/9/2018).

Baca juga: Tuntut Jadi ASN, Honorer K2 dan Pemkab Pamekasan Akan Temui Menpan RB

Menurut Badrut, pernyataan bernada candaan ini bertujuan agar ASN di Pamekasan profesional dalam memberikan pelayanan.

Menggunakan sandal jepit di kantor, merupakan salah satu contoh pelayanan yang tidak profesional.

Menurutnya, pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Pamekasan harus diubah, yakni dengan merubah paradigma pelayanan.

"Pelayanan ke depan bukan rakyat yang butuh, tapi kami yang butuh rakyat. Ini paradigma yang harus kami pegang," imbuh mantan Ketua Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur ini.

Selain merubah paradigma pelayanan, mantan anggota DPRD Jawa Timur ini juga akan memberlakukan kontrak kerja dengan pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Menurutnya, pejabat di Pamekasan harus bekerja sesuai dengan kontrak, bukan karena jual beli jabatan.

"Kalau mau jadi pejabat, jangan membeli karena kami tidak menjual. Mari menjadi pejabat yang bekerja sesuai dengan kontrak kerja. Kalau tidak bisa bekerja, jangan jadi pejabat karena kita bekerja untuk beribadah, untuk mengabdi kepada masyarakat," ungkapnya. 

Kompas TV Sebuah kapal karam menjadi konsep tempat makan sekaligus lokasi wisata yang tengah populer di Pamekasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com