Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBKSDA Riau Nekropsi Harimau Sumatera yang Mati Terjerat

Kompas.com - 27/09/2018, 07:51 WIB
Citra Indriani,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyelidiki kematian seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) akibat terjerat.

Tim medis satwa melakukan nekropsi (otopsi) terhadap bangkai harimau sumatera yang sudah mengeluarkan bau busuk tersebut, Rabu (26/9/2018).

"Nekropsi kami lakukan untuk mengetahui penyebab kematian harimau sumatera," ungkap Kepala BBKSDA Riau Suharyono.

Harimau sumatera ini ditemukan mati tergantung di tepi jurang dengan tali jerat yang melilit di pinggangnya di perbatasan Desa Muara Lembu dengan Deda Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Rabu sekitar pukul 12.30 WIB.

Dia menjelaskan, harimau ini habitatnya di SM Rimbang Baling yang berbatasan dengan Sumatera Barat (Sumbar). Namun, hewan itu ditemukan mati akibat jeratan di luar kawasan Rimbang Baling.

Dia mengatakan, nekropsi dilakukan juga untuk mengetahui apakah harimau sumatera ini sudah diidentifikasi sebelumnya.

"Kami ingin memastikan apakah sudah ada namanya. Kemudian dilihat loreng-lorengnya apakah sudah teridentifikasi. Karena harimau masing-masing memiliki ciri khas tersendiri," jelas Suharyono.

Baca juga: Harimau Sumatera yang Lepas dari Jeratan Mati Tergantung di Pinggir Jurang

Dia mengaku sedih dan kecewa atas matinya harimau sumatera akibat jeratan yang dipasang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Sedih dan kecewa sekali. Harimau ini sudah mau jadi indukan. Usianya sudah di atas empat tahun. Kematian harimau ini akan mengurangi populasinya di Sumatera," ucap Suharyono.

Pantauan Kompas.com, tim medis satwa melakukan proses nekropsi terhadap bangkai harimau sumatera. Petugas medis terlihat mengukur ukuran badan, kaki, dan ekor harimau tersebut.

Tubuh harimau terlihat sudah membengkak. Tali jerat terbuat dari sling masih melekat di pinggangnya.

Selain itu, petugas BBKSDA Riau berhasil menemukan pelaku pemasangan jerat yang mengenai harimau sumatera tersebut.

"Satu orang kami amankan berinisial E. Dia yang mengaku memasang jerat. Saat ini masih kami mintai keterangan," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono.

Berdasarkan pengakuan sementara, pelaku mengaku memasang jerat untuk menangkap babi. Namun, petugas masih mendalami pengakuan penjerat tersebut.

Suharyono terlihat geram karena banyaknya jerat liar ditemukan yang dipasang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com