KOMPAS.com - Hari pertama menjabat Wali Kota Malang, Sutiaji mendapat kejutan yang mungkin tak akan pernah dilupakannya.
Salah satunya adalah peristiwa sound system yang tiba-tiba "ngadat" ketika Sutiaji menyampaikan pidato perdananya di hadapan para PNS dan pendukungnya di halaman Balai Kota Malang.
Lalu, sehari sesudahnya, Kantor Wali Kota Sutiaji didatangi dua aksi demonstrasi.
Berikut fakta saat Sutiaji menjabat Wali Kota Malang.
Saat Wali Kota Malang Sutiaji berpidato di depan ratusan PNS dan pendukungnya di halaman Balai Kota Malang, sound pengeras suara yang digunakannya tiba-tiba mati.
Sutiaji dan Wakilnya Sofyan Edi Jarwoko hanya bisa terpaku di depan mik sembari menunggu operator menghidupkan kembali sound yang mati.
Setelah sound hidup kembali, Sutiaji akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pidatonya.
"Tidak perlu diulang. Terima kasih kesabaran jenengan. Karena kesabaran memang dibutuhkan," katanya.
Sebelumnya, Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko menjalani prosesi pelantikan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2018-2023 oleh Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Baca Juga: Pidato Perdana Wali Kota Malang Terhenti karena "Sound System" Mati
Sejumlah aksi demonstrasi mewarnai hari pertama kerja Wali Kota Malang, Sutiaji di depan Balai Kota Malang, Selasa (25/9/2018).
Demonstrasi pertama dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu (AMMB). Para mahasiswa tersebut memprotes sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Terutama soal reforma agraria yang dianggapnya palsu.
Pada hari yang sama, aksi demo dilakukan oleh sopir angkutan kota jurusan Arjosari-Tidar (AT) Kota Malang.
Para sopir angkot itu memprotes rencana penggusuran sub terminal yang ada di kawasan Tidar, Kota Malang.