Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Syarat Jadi Pengusaha Itu Jangan Suka "Jeniper"

Kompas.com - 25/09/2018, 13:55 WIB
Iqbal Fahmi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno mengisi seminar kebangsaan di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Hotel Grand Karlita, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (25/9/2018).

Dalam seminar itu, Sandiaga mengajak para mahasiswa sebagai generasi milenial untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur atau wirausaha sejak dini.

“Ekonomi Pancasila itu konsep ekonomi entrepreneurship. Syarat utamanya adalah ubah pola pikir. Kita harus melatih pola pikir kita untuk selalu berpikir positif,” kata Sandiaga.

Menurut Sandi, kendala utama karakter bangsa di era digital adalah kebiasaan berperasangka buruk. Hal ini, lanjut dia, terlihat dari budaya bermedia sosial kebanyakan masyarakat saat ini.

“Jangan biasakan budaya 'jeniper', tahu ga arti jeniper? itu singkatan dari julid, nyinyir, baper. Jangan julid, jangan nyinyir, jangan baper,” jelas Sandiaga yang langsung disambut riuh mahasiswa.

Baca juga: Blusukan ke Pasar, Sandiaga Dihujani Pelukan oleh Ibu-ibu

Selain itu, kunci entrepreneurship bagi Sandiaga adalah kolaborasi. Bahu-membahu antar-pengusaha dalam memperluas kemitraan dapat memperkuat jaring ekonomi nasional ke depannya.

“Sekarang sudah tidak zaman untuk kompetisi, sekarang zamannya kolaborasi. Sesama bangsa Indonesia harus saling membantu, sehingga kita tidak menjadi tamu di rumah kita sendiri,” ujarnya.

Untuk menyukseskan cita-cita ekonomi kerakyatan di Indonesia, Sandiaga akan menawarkan nasionalisasi program OK OCE.

Baca juga: Sandiaga Uno: 7 Bulan ke Depan adalah Kampanye Ekonomi

Namun berbeda dengan Jakarta, program OK OCE kali ini lebih dipusatkan di perguruan tinggi dengan mengusung tajuk One Kampus One Center for Entrepreneurship.

“Saya mengharap generasi milenial nantinya bukan lagi generasi pencari kerja, tapi generasi pembuat lapangan kerja,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com