Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Quick Response, Isinya dari Laporan Kesehatan hingga Suami Kabur

Kompas.com - 21/09/2018, 10:21 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak diluncurkan pada Selasa (18/9/2018) lalu, tim Jabar Quick Response langsung dibanjiri laporan warga. Hingga Kamis (20/9/2018) malam, tim Jabar QR telah menerima 1920 laporan dari akun sosial media instagram, twitter dan facebook.

Ketua Jabar QR, Bambang Trenggono mengatakan dari jumlah tersebut 80 persen diantaranya laporan iseng. Dari mulai laporan ingin bertemu Ridwan Kamil hingga curhat seorang istri yang ditinggal suaminya.

"Sampai tadi malam, kita masih rapat terus. Awalnya banyaknya ngetes, banyak yang bercanda. Banyak, ada yang minta ketemu Pak Gubernur, ada yang curhat suaminya kabur gak balik lagi. Kebanyakan yang ngetes," ucap Bambang saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (21/9/2018).

Baca juga: Mau Lapor ke Jabar Quick Response, Begini Caranya

Meski demikian, kata Bambang, timnya sudah mulai bergerak untuk menindaklanjuti laporan yang sifatnya mendesak sesuai lingkup aduan yakni kemanusiaan.

Aki Acin (98) warga Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat yang mendapat tindakan medis melalui program Jabar Quick Respons di RS Kawaluyaan. Instagram Jabar Quick Response Aki Acin (98) warga Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat yang mendapat tindakan medis melalui program Jabar Quick Respons di RS Kawaluyaan.

 

Kamis kemarin, tim Jabar QR telah memberi pertolongan medis kepada warga Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat bernama Aki Acin (98).

Aki Acin merupakan tokoh dalang asal Jabar yang tengah sakit. Saat ini ia hidup sebatangkara. Tim Jabar QR pun sudab membawa Aki Acin ke RS Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat.

"Sementara baru Aki Acin yang ditindaklanjuti sesuai laporan yang kami terima. Karena ini masih tahap sosialisasi," ungkapnya.

Bambang mengatakan, saat ini pihaknya masih merancang sistem agar bisa terintegrasi dengan sistem aduan warga di laman Lapor Jabar.

Upaya itu dilakukan agar setiap laporan bisa terpilah sesuai kriteria. Sehingga Jabar QR bisa tetap fokus memprioritaskan aduan bersifat kemanusiaan.

Baca juga: Luncurkan Jabar Quick Respons, Ridwan Kamil Ingin Negara Cepat Tanggap

"Karena kita masih transisi, butuh beberapa waktu. Tapi yang jelas kita tampung dulu saja semua, misalnya jalan rusak, tapi yang sifatnya urgent kita langsung follow up, seperti kasus Aki Acin. Jika sistem berjalan kerja kita bisa lebih bagus lagi. Karena sampai hari ini 80 persen ngetes, tapi gak apa-apa itulah masyarakat kita mungkin mengira pencitraan atau formalitas ternyata kan benar," papar Bambang.

"Karena kita sekarang lagi habis-habisan membangun sistem agar terintegrasi. Mungkin 7-10 hari sistemnya jadi dan bisa kolaborasi dengan Lapor Jabar," jelasnya.

Bambang pun memastikan sebaran relawan Jabar QR telah tersedia di seluruh wilyah Jabar. Namun, ia belum bisa memastikan berapa jumlah relawan yang sudah terdaftar.

"Relawan juga masih kami data yang jelas di 27 kabupaten kota dan di 627 kecamatan sudah siap. Hanya masalahnya kadang masih ada yang keluar masuk," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com