Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Kena Campak Rubella, Seorang Bayi Alami Buta Tuli

Kompas.com - 21/09/2018, 09:21 WIB
Defriatno Neke,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Seorang bayi yang masih berusia 5 bulan di Desa Mega Bahari, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, didiagnosa terkena penyakit campak rubella.

Akibat penyakit campak rubella ini, kini bayi yang bernama Sidik Hendrawan, mengalami kebutaan katarak kongenital dan kelainan jantung.

“Saya kaget, saya punya anak kenapa bisa kena katarak. Kan katarak biasanya kena orangtua, tapi kenapa anak bayi bisa kena katarak,” kata ibu Sidik, Siti Juariyah, Jumat (21/9/2018).

Ia menuturkan, awalnya saat Sidik berusia dua bulan, salah satu bola matanya memutih dan beberapa hari kemudian bola mata yang satunya ikut juga memutih.

Baca juga: 8 Anak Terjangkit Campak dan Rubella, Wali Kota Padang Minta Vaksin MR Dikampanyekan

“Saya bawa ke puskes, dokter bilang jangan sampai dia kena rubella,” ujarnya.

Sidik yang merupakan anak ketiga dari pasangan Siti Juariyah dan Hasim ini musti dirujuk ke rumah sakit di Makassar.

Pekerjaan Hasim hanya sebagai nelayan musiman dan istinya, Siti Juariyah hanya ibu rumah tangga saja, sehingga membutuhkan biaya sekitar Rp 100 juta agar anaknya bisa di Makassar.

“Kami belum bawa (Makassar), kendalanya kami dibiaya. Kami orang kurang, jadi mungkin kita cari di orang untuk pinjam, tidak apa-apa yang penting anak saya sehat,” ucap Siti.

Baca juga: Derita Gizi Buruk dan Terinfeksi Rubella, Bayi 8 Bulan Tinggal Tulang Berbalut Kulit

Ia berharap, agar pemerintah daerah kabupaten buton, agar dapat membantu meringankan biaya pengobatan putranya.

Sementara itu, dokter puskesmas yang menangani Sidik, Yafisham Wahab Nasution, mengatakan, dari hasil pemeriksaanya, bayi ini didiagnosa terkena penyakit katarak kongenital, tidak bisa mendengar, perkembangan gizi terganggu dan kelainan jantung.

“Penyebabnya ini karena terserang infeksi virus penyakit rubella. Penyakit ini dipapar dimana, kita tidak bisa prediksikan. Mudah-mudahan Sidik bisa cepat mendapat penanganan di rumah sakit yang lengkap,” tutur Yafisham. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com