Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer Mogok Mengajar, Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu

Kompas.com - 20/09/2018, 19:10 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Aksi mogok mengajar guru honorer yang dilakukan serentak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai digelar hari ini, Kamis (20/9/2018).

Rencananya, aksi mogok ribuan guru honorer tersebut akan berlangsung hingga tuntutannya dipenuhi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi dan pemerintah pusat.

Bahkan di Kecamatan Kadudampit, wilayah utara Sukabumi, aksi mogok mengajar para guru honorer sudah berlangsung sejak Senin (17/9/2018).

Dampaknya, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai terganggu dan dirasakan kurang kondusif.

Baca juga: Ratusan Guru Honorer Mogok Mengajar Ikut Aksi Minta Jadi PNS

Salah satunya diakui Plt Kepala SD Negeri Taman, Nani Suryani kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya Kampung Taman, Desa Sukamanis, Kamis (20/9/2018).

''Sudah sejak Senin, guru honorer kami tidak mengajar,'' ungkap Nani yang juga menjabat Kepala SDN Puncakmanis di desa setempat.

''Juga guru honorer di SDN Puncakmanis sama tidak mengajar sejak Senin,'' sambung lulusan Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) Sukabumi tahun 1985.

Menurut dia, meski guru-guru honorer sedang menggelar aksi mogok mengajar, kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung.

Kekosongan di setiap kelas diganti oleh guru-guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan bergantian. Malahan dia sendiri harus bolak-balik di dua SDN yang dipimpinnya.

''KBM berjalan seperti biasa, tidak diliburkan. Karena kelas yang tidak ada gurunya diisi guru yang ada,'' ujarnya.

''Hanya saja di dalam kelas kurang kondusif. Gurunya kan tidak tetap, harus bolak-balik dari satu kelas ke kelas lain,'' jelas Nani.

Baca juga: Besok, Ribuan Guru Honorer di Sukabumi Akan Mogok Mengajar

Nani menuturkan, SDN Taman memiliki 6 guru. Dari jumlah itu, 2 guru berstatus PNS, 4 guru honorer. Adapun jumlah siswanya mencapai 171 orang.

Sedangkan SDN Puncakmanis,  memiliki 4 guru PNS, 3 guru honorer, 1 penjaga dengan jumlah pelajar 117 siswa.

''Sementara saya harus mengatur waktu untuk bolak-balik ke kedua sekolahan,'' tutur dia.

Untuk honor, lanjut dia, para guru honorer mendapatkan anggaran sebesar 15 persen dari total Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com