Lantik 6 Pasang Kepala Daerah, Ini Pesan Ridwan Kamil

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil secara resmi melantik enam pasang kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2018 di Jabar. Prosesi pelantikan dilakukan di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Kamis (20/9/2018).

Dalam pidatonya, Ridwan memberikan pesan khusus bagi kepala daerah terpilih.

"Kami menitipkan pesan-pesan, yang pertama adalah jadilah pemimpin yang mencintai rakyat. Jadilah pemimpin yang melayani rakyat bukan dilayani oleh rakyat," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Kepala Daerah Terpilih Jaga Integritas dan Lisan

Emil juga mengingatkan agar kepala daerah terpilih maksksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Mohon semangat dari pimpinan sampai aparat-aparat di bawah lakukan pelayanan kepada masyarakat dengan semangat melayani sepenuh hati. Saya titip pelayanan gunakan teknologi dengan profesional. Kita adakan peningkatan kualitas SDM sehingga kualitas pelayanan bisa meningkat menjadi sangat profesional," tutur Emil.

Ia pun menitipkan pesan kolaborasi dan sinkronisasi antara pemerintah provinsi dan daerah dalam mewujudkan visi misi Jabar Juara Lahir Batin.

Baca juga: Kisah Kusir Delman Pembawa Para Kepala Daerah yang Dilantik Ridwan Kamil

"Akan ada program-program yang akan dititipkan semata-mata untuk membuat rakyat kita sejahtera," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, ia pun mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar beserta personel keamanan yang sudah berhasil menjaga kondusivitas selama Pilkada serentak berlangsung.

"Kami ingin mengapresiasi KPU yang berhasil secara sukses menyelenggarakan Pilkada dengan damai dengan kondusif dengan tingkat partisipasi yang sangat tinggi 72 persen yang sebelumnya hanya 63 persen," paparnya.

"Terima kasih kami juga disampaikan kepada jajaran TNI Polri yang bisa menjaga kondisivitas dan keamanan. Istilah dari Pak Iwan (M Iriawan) tidak ada satu tetes darah yang tumpah, tidak ada satu peluru yang lepas dari senapan, tidak ada kaca yang pecah. Menandakan masyarakat Jawa Barat menghargai demokrasi," jelasnya.