Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Asyura, Hari Belanja Tanpa Tawar Menawar

Kompas.com - 20/09/2018, 11:32 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat, punya tradisi berbelanja perkakas dan peralatan dapur di hari Asyura atau hari ke-10 bulan Muharram, tanpa tawar menawar.

Beragam perkakas pertanian seperti kapak, cangkul, parang, sabit atau peralatan dapur seperti panci, wajan baskom atau sendok dibeli warga sesuai penawaran pedagang tanpa ada tawar-menawar harga.

Masyarakat percaya membeli perkakas atau perlatan dapur tanpa tawar-menawar akan memuluskan jalan rezeki mereka selama setahun ke depan.

Baca juga: Kapolrestabes Semarang Jamin Keamanan Kegiatan Asyura

 

Karenanya, mereka memborong peralatan dapur atau perkakas apa saja di hari Asyura yang pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 20 September.

Tak heran jika sejumlah pasar tradisonal di Polewali Mandar seperti Pasar Sentral Wonomulyo Ini dibanjiri warga berbelanja perkakas atau peralatan dapur sejak pagi.

Umumnya warga membeli perkakas atau peralatan dapur yang bisa tahan lama seperti panci, pisau, ember sesuai kemampuan ekonomi mereka.

Baca juga: Warga Kepung Tempat Perayaan Asyura Pengikut Syiah di Kendari

Warga yang punya kemampuan ekonomi yang cukup akan membeli beragam perkakas dan peralatan dapur, sementara yang mereka yang punya ekonomi lemah cukup berbelanja timba plastik, sipi atau penjepit ikan yang terbuat dari belahan bambu. 

Yunus, salah satu warga Tapango, Polewali Mandar, mengaku membeli perkakas pertanian seperti cangkul dan parang karena ia percaya hari Asyura atau 10 Muharram bisa melancarkan rezeki mereka.

Sandi, warga lainnya, juga memborong sejumlah peralatan pertanian. Sandi percaya tradisi berbelanja perkakas di hari Asyura akan melapangkan jalan hidup dan rezeki keluarga.

“Katanya kalau ditawar jalan rezeki juga bisa srak atau tidak lancar. Tapi kalau membeli dengan hari senang Insya Allah jalan rezekinya dimuluskan selama setahun ke depan,” tutur Sandi. 

Sebagai informasi, hari tanpa tawar menawar ini akan berlangsung dalam tiga hari atau hingga Sabtu (22/9/2018). 

Namun pedagang juga tak bisa seenaknya menaikan tarif harga barang lebih tinggi dari biasanya. Saat perayaan seperti ini, pedagang bisa mengeruk untung. 

Dalam tradisi ini, warga yang tidak setuju dengan harga barang yang ditawarkan pedagang bisa langsung pindah ke pedagang lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com