Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes, Penerbitan E-KTP Dipercepat bagi Warga yang Ulang Tahun

Kompas.com - 19/09/2018, 13:10 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kabupaten Pamekasan diprotes dari warga karena membuat program percepatan pencetakan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) bagi warga yang berulang tahun.

Kebijakan ini dinilai diskriminasi terhadap warga lainnya yang sudah lama mengajukan e-KTP namun belum selesai.

Sulaiman, warga Desa Dabuan, Kecamatan Tlanakan, mengatakan, banyak warga di Pamekasan setiap hari antre di kantor Dispenduk Capil untuk mendapat e-KTP.

Mereka sudah berbulan-bulan mengajukan e-KTP, namun belum juga dicetak oleh petugas Dispenduk Capil. Namun tiba-tiba Dispenduk Capil membuat kebijakan khusus, yakni mempercepat penerbitan e-KTP bagi warga yang merayakan ulang tahun.

“Sangat diskriminatif kebijakan Dispenduk Capil. Apa landasan hukumnya sehingga orang yang ulang tahun didahulukan mendapatkan e-KTP daripada warga yang sudah lama menunggu dan mendaftar di Dispenduk Capil,” protes Sulaiman, Rabu (19/9/2018).

Baca juga: Pungli e- KTP Rp 400 Ribu, Pegawai Dinas Dukcapil di Jayapura Ditangkap

Sulaiman menambahkan, proses pencetakan e-KTP di Pamekasan terkesan diulur-ulur oleh petugas. Bahkan ada orang-orang tertentu yang memiliki kedekatan dengan petugas bisa mudah dan cepat memperoleh e-KTP. Tentunya, hal itu tidak gratis. Melainkan ada iming-imingnya.

“Sudah bukan rahasia lagi di Pamekasan kalau e-KTP bisa dalam hitungan jam bisa dicetak jika punya kedekatan dengan petugas, atau ada iming-imingnya,” tuding Sulaiman.

Syaifullah, warga Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, juga memprotes kebijakan Dispenduk Capil soal percepatak e-KTP bagi yang berulang tahun. Ia mengaku sudah hampir tiga bulan belum menerima e-KTP. Ia hanya mendapat KTP sementara berupa selembar kertas yang bisa dijadikan sebagai identitas pengganti e-KTP.

“Apa spesialnya orang yang ulang tahun sehingga didahulukan dapat e-KTP. Dispenduk Capil perlu mencabut kebijakan tersebut,” tegasnya.

Kepala Dispenduk Capil Pemkab Pamekasan, Herman Kusnadi menjelaskan, kebijakan penerbitan e-KTP bagi yang ulang tahun merupakan program terobosan. Tujuannya untuk memacu warga yang belum memilik e-KTP agar segera melakukan perekaman KTP ke kantor Dispenduk Capil.

“Tidak semua penduduk yang berulang tahun dapat e-KTP cepat meskipun sudah melakukan perekaman. Kebijakan ini hanya bagi yang belum pernah merekam e-KTP,” ujar Herman Kusnadi.

Oleh sebab itu, kebijakan itu tetap akan dijalankan meskipun banyak menuai protes.

Menurutnya, masyarakat belum paham seutuhnya tentang program terobosan tersebut. Sebab, warga mengira, semua warga yang ulang tahun bisa dapat e-KTP. Jika warga sudah paham dengan program tersebut, pihaknya yakin akan banyak warga yang mendukung.

Terkait dengan tudingan pungli oleh petugas dalam penerbitan e-KTP, Herman meminta masyarakat agar tidak menggunakan calo.

Baca juga: Mendagri: Soal Ribuan e-KTP Tercecer di Serang, Kepala Didukcapil Berpotensi Dicopot

Berdasarkan pengamatan Herman di lapangan, tidak ada petugas yang nakal. Jika ada masyarakat yang merasa ada pungutan, itu bukan dari Dispenduk Capil.

“Saya tegaskan kepada seluruh warga agar mengurus sendiri ke kantor Dispenduk Capil. Jangan menggunakan orang lain. Sebab jika pakai orang lain, sudah pasti akan ada pungutan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com