Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Bom Air, Kebakaran Hutan di Gunung Sumbing Berkurang

Kompas.com - 19/09/2018, 08:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Upaya pemadaman kebakaran di kawasan hutan gunung Sumbing dan Sindoro dengan metode bom air membuahkan hasil. Titik api berkurang signifikan sejak kebakaran lebih dari sepekan itu.

"Pemadaman dengan water bombing efektif, dari semula 5 titik api di gunung Sumbing, kini menjadi 3 titik. Sementara di Sindoro sudah padam," jelas Plt Kepala Pelaksana BPBD Temanggung Gito Walngadi, di Temanggung, Selasa (18/9/2018) sore.

Titik api yang masih tersisa di gunung Sumbing berada di petak 20-1 RPH Kecepit BKPH Temanggung. Metode bom air menggunakan helikopter jenis Kamov 32A 11BC dilakukan sejak Senin (17/9/2018).

"Helikopter ini mampu menampung sekitar 4.500 liter air dalam 1 gerakan, jangkauan lebih luas dan mampu terbang hingga 8.500 feet," jelas Gito.

Baca juga: Kebakaran di Gunung Sumbing Meluas, BPBD Datangkan Helikopter Kamov

Gito menerangkan, helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini sudah melakukan 1 kali bom air di lereng Gunung Sumbing. Kendala yang dihadapi adalah cuaca yang cepat berkabut jika sudah diatas 13.00 WIB.

"Jadi pengoperasiannya hanya pagi hari saja, karena kalau siang diatas jam 13.00 WIB sudah berkabut," imbuh Gito.

Seperti diberitakan, ratusan hektar kawasan hutan di gunung Sumbing dan Sindoro hangus terbakar sejak awal September 2018 lalu.

Pihak kepolisian resor (Polres) Temanggung telah mengamankan seorang warga, Teguh (43), warga Candiroto, karena diduga menjadi pelaku penyebab kebakaran ini.

Baca juga: Helikopter Bom Air Gagal Tangani Kebakaran di Gunung Sindoro dan Sumbing

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung Supriyanto, menyampaikan terimakasih kepada jajaran BPBD, Polri, TNI, komunitas relawan dan masyarakat yang telah bahu membahu melakukan upaya pemadaman kebakaran di 2 gunung "bersaudara" itu.

Menurutnya, kebakaran ini menjadi kejadian terbesar sejak beberapa tahun terakhir ini. Ia pun mengapresiasi kinerja Polres Temanggung yang telah menangkap pelaku pembakaran.

Ia berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi di masa yang akan datang karena ribuan petani dan masyarakat Temanggung bergantung dengan alam di Sumbing dan Sindoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com