Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Buku Arsip Zaman Belanda Tahun 1600 di Taman Buku Solo

Kompas.com - 19/09/2018, 07:01 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta merupakan salah satu toko buku bekas di Solo, Jawa Tengah.

Taman ini berada di Jalan Alun-alun Utara, Kauman, Pasar Kliwon, Solo tepat di pojok Alun-alun Utara Keraton Surakarta.

Di sini ada sekitar 20 pedagang yang menjual buku di kios-kios mereka. Buku yang mereka jual sebagian besar merupakan buku bekas keluaran lama atau kuno.

Misalnya, buku tentang arsip peninggalan zaman Belanda keluaran tahun 1600-an. Buku ini berisi beberapa lembar halaman dan dijual dengan harga Rp 24 juta.

Baca juga: Kisah Sigit Bangun Kafe Baca Unik, Sediakan Ribuan Buku Biasa hingga Buku Kuno Gratis

Buku kuno lainnya adalah keluaran tahun 1836, yaitu tentang filsafat Jawa berisi doa-doa. Buku ini asli tulisan tangan huruf arab dan Jawa.

Selain itu ada pula buku sejarah, sastra, pendidikan, seni, budaya, politik, ekonomi, penelitian dan lain-lain. Buku-buku itu dijual dengan harga bervariasi, mulai puluhan ribu, ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Pengunjung yang datang ke taman ini tidak perlu kesulitan untuk mencari judul buku yang mereka inginkan. Karena buku-buku ini telah ditata rapi oleh para pedagang, baik di rak maupun meja di kios mereka.

Pengunjung dapat dengan leluasa memilih buku sesuai yang mereka inginkan. Taman Buku dan Majalah Alut Keraton Surakarta buka setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB - 16.00 WIB.

Bambang Tri Harjanto, ketua paguyuban pedagang Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta menunjukkan buku kuno keluaran tahun 1836, Selasa (18/9/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bambang Tri Harjanto, ketua paguyuban pedagang Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta menunjukkan buku kuno keluaran tahun 1836, Selasa (18/9/2018).

Budi, seorang pengunjung asal Solo mengaku, sering membeli buku bekas di Taman Buku dan Majalah Alut Keraton Surakarta. Selain harganya murah, banyak stok buku bekas yang dijual. Buku bekas yang selalu dia cari adalah komik keluaran lama.

"Saya itu hobi koleksi buku kuno. Terutama buku komik keluaran lama," kata Budi kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2018).

Bambang Tri Harjanto, ketua paguyuban pedagang Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta mengatakan, ada 20 pedagang buku di Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta.

Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 16 pedagang yang hingga kini masih aktif berjualan.

Baca juga: Kakek Mustakim, Penjual Buku Bekas yang Bertahan di Era Digital

Bambang menceritakan, awalnya pedagang berjualan di timur Alut Keraton Surakarta. Lantaran ada penataan di kawasan itu oleh Keraton Surakarta, akhirnya para pedagang dipindahkan di lokasi sekarang pojok Alut Keraton Surakarta.

"Kalau mulainya berjualan itu tahun 1966 sudah ada. Pedagang sudah tiga kali pindah. Terakhir pindah itu ya, di sini (di bawah pohon beringin) sampai sekarang," kata Bambang.

Pedagang sedang menata buku di kiosnya Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/9/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Pedagang sedang menata buku di kiosnya Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/9/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com