Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pengendara, Mbah Minto Buka Kios "Bensin Kejujuran"

Kompas.com - 18/09/2018, 18:03 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Uang Rp 10 ribu mungkin tidak terlalu banyak bagi kita. Namun, di tangan Mbah Minto (58), uang bergambar pahlawan nasional Frans Kaisiepo itu ternyata dapat membantu sesama.

Uang itu sangat membantu para pengendara kendaraan yang kehabisan bahan bakar di tengah jalan, terutama yang beraktivitas di malam hari.

Setiap hari, Mbah Minto menyediakan sekitar 50 liter Pertalite. Bensin jenis itu dikemas apik di dalam botol bekas isi 1 liter.

Botol ditaruh di rak terbuka di pinggir jalan di Jalan Raya Ngaliyan-Boja. Tidak ada yang berjaga di tempatnya berjualan itu. 

Pengendara yang membutuhkan BBM tinggal mengambil Pertalite dalam kemasan. Uang untuk membeli Pertalite harus pas Rp 10.000, yang kemudian dimasukkan seperti di kotak amal yang disediakan di tempat tersebut.

Tempat rak kecil berjualan itu kemudian diberi nama "Bensin Kejujuran". 

"Prinsip 'Bensin Kejujuran' itu untungnya untuk orang. Jadi yang beli sama saya otomatis bisa bantu yang lain, tapi yang tidak bayar juga banyak," ucap Mbah Minto saat ditemui Kompas.com di kediamannya, di Jalan Duwet RT 01/04 Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (18/9/2018).

Baca juga: Pemotor Tanpa Helm Bakal Dilarang Beli Bensin di SPBU di Bangladesh

Pria bekas sopir salah satu bank plat merah itu melakukan kegiatannya selama dua tahun terakhir. Ia hanya menjual BBM jenis Pertalite.

Pertalite satu liter dibeli dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seharga Rp 7.800, kemudian dijual lagi per liternya Rp 10.000. Secara matematis dia untung Rp 2.200. Namun, ia tak mengambilnya.

"Saya tidak mengambil untung sepeser pun dari kegiatan itu. Niatnya mebantu yang kehabisan bensin," aku Minto, 

Bensin kejujuran ala Mbah Minto itu sederhana. Melalui bensin, pria 3 cucu itu turut membantu menyalurkan kebaikan satu orang ke orang lain.

Pantauan Kompas.com di lokasi penjualan, masih tampak sepi pembeli, pada Selasa siang tadi. Setelah sekian lama menanti, ada satu-dua pengendara roda dua yang akhirnya mampir mengisi bensin. Mereka mengisi Rp 10 ribu di kotak yang disediakan.

Mbah Minto mengatakan, para pembeli umumnya membutuhkan bensin kala malam hari. Hal itu karena banyak penjual eceran yang sudah tutup. Sementara, 'Bensin Kejujuran' beroperasi 24 jam dan tanpa penjagaan.

"Kalau malam disediakan 20 liter, paginya pasti sudah habis. Ramainya ketika malam hari," tandasnya.

Baca juga: Api dari Kompor Sambar Jeriken Bensin, Rumah Guru Ludes Terbakar

Ide untuk menyalurkan kebaikan melalui "Bensin Kejujuran", diakui Minto, semula hanya untuk mengisi kekosongan di masa tuanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com