Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air Mengering, 4.500 Jiwa di 15 Desa di Bima Terdampak

Kompas.com - 17/09/2018, 23:34 WIB
Syarifudin,
Khairina

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Memasuki puncak kemarau panjang, sejumlah desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kesulitan mendapat pasokan air bersih.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mencatat, kekeringan akibat kemarau melanda 15 desa yang tersebar di 5 Kecamatan. Akibatnya, ribuan jiwa terdampak karena kekurangan air bersih.

"Yang tercatat ada 4.500 jiwa terdampak akibat kekeringan tersebut. Saat ini masyarakat benar-benar kekurangan air bersih, sehingga harus mencari sumber air ke wilayah lain,"kata Kasi Penanganan Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan, Senin (17/9/2018).

Ia menyebutkan, dari sejumlah desa yang terdampak kekeringan itu, termasuk 5 Desa di Kecamatan Woha yakni Desa Tenga, Waduwani, Samili, Kalampa, dan Desa Dadibou.

Kekeringan terparah juga melanda 7 desa di Kecamatan Palibelo diantaranya, Desa Belo, Bre, Tonggorisa, Nata, Teke, Roi dan Ntonggu.

Kekeringan juga melanda 3 wilayah lain yakni Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Desa Mpili, Kecamatan Donggo dan Desa Rade, Kecamatan Madapangga.

Baca juga: Imbas Kekeringan, Babi Hutan Masuk ke Rumah Warga

Dari hasil pendataan BPBD, sejumlah desa yang dilanda kekeringan itu rata-rata kesulitan mendapat pasokan air bersih sejak beberapa bulan terakhir.

Hal itu terjadi lantaran titik sumber mata air di kawasan yang terdampak mengalami penyusutan secara terus menerus akibat kemarau panjang.

"Di sejumlah desa yang terdampak tersebut merupakan wilayah yang hampir setiap tahunnya dilanda kekeringan. Dampaknya, ketika musim kemarau, sumber mata air semakin berkurang, bahkan saat ini ada 1 titik sudah kering. Ini tidak lepas dari faktor cuaca kering, sehingga menyebabkan air bersih berkurang,"tuturnya.

Menurut Bambang, masyarakat yang tinggal di daerah kesulitan air bersih kini hanya tertolong dengan air bantuan dari pemerintah untuk kebutuhan konsumsi.

Hingga saat ini, BPBD telah mendistribusikan air bersih sebanyak 97 tangki dengan kapasitas 5.000 liter untuk warga di beberapa wilayah yang terdampak.

Menurut dia, pihak lain juga turut mengambil bagian untuk membantu kebutuhan air masyarakat.

"Suplai air terus kami lakukan kepada masyarakat. Kemarin dengan jajaran Polres Bima, kami dropping air di dua titik rawan kekeringan yakni Desa Bre dan Desa Tonggorisa sebanyak masing masing 20 ribu liter,"sebut Bambang.

Baca juga: Padi Ladang Tahan Kekeringan Ditanam di Gorontalo

Ia menambahkan, untuk penanganan bencana kekeringan, selama ini BPBD hanya menyiasati anggaran perjalanan dinas yang digunakan untuk distribusi air bersih.

Hal itu dilakukan karena BPBD tidak ada alokasi dana khusus untuk penanganan bencana.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com