Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2018, 21:07 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Sudah lebih dari sepekan, kabakaran hutan di Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, belum juga padam.

Upaya pemadaman secara manual maupun bom air (water bombing) menggunakan helikopter jenis Bolco 105 tidak membuahkan hasil.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung pun mendatangkan helikopter jenis Kamov 32A 11BC dengan spesifikasi lebih tinggi dibanding helikopter sebelumnya.

Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang didatangkan dari Provinsi Jambi ini telah tiba di lapangan Desa Kledung, Kabupaten Temanggung, Minggu (16/9/2018) siang.

"Helikopter ini nantinya akan digunakan untuk membantu upaya pemadaman di titik-titik api di Gunung Sumbing, karena helikopter yang didatangkan sebelumnya tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran di ketinggian lebih dari 8.500 kaki," jelas Plt Kepala Pelaksana BPBD Temanggung Gito Walngadi, Minggu (16/9/2018).

Baca juga: Sebuah Video Perlihatkan Upaya TNI Padamkan Api di Gunung Sumbing

Gito melanjutkan. helikopter jenis Bolco 105 hanya mampu menampung 500 liter air, sedangkan helikoper Kamov ini berkapasitas sekitar 5.000 liter air. Helikopter ini diharapkan bisa segera membantu mengatasi kabakaran di gunung tersebut.

"Kapasitas helikopter Kamov lebih besar, sehingga diharapkan bisa menjangkau lokasi kebakaran yang berada ada di atas ketinggian," ungkap Gito.

Adapun air yang akan dipakai berasal dari Waduk Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang, Kebupaten Wonosobo. Waduk ini berada di kawasan perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Kebumen.

Untuk diketahui, hingga Minggu (16/9/2018), kebakaran di gunung Sumbing meluas dari 4 titik menjadi 5 titik. Lokasinya berada di petak 27-1, 27-2 dan 27-3 Resort Pemangku Hutan (RPH) Kemloko BKPH Temanggung, lalu di petak 20-1 RPH Kecepit BKPH Temanggung.

"Luasan lahan yang terbakar di Sumbing mencapai 490,9 hektar," sebut Gito.

Sedangkan kebakaran di gunung Sindoro, kata Gito, sudah berhasil padam sejak Jumat (14/9/2018) malam. Hal itu berdasarkan pantauannya langsung menggunakan helikopter Bolco 105.

"Kita berharap kebakaran di gunung Sindoro benar-benar padam, karena sebelumnya api juga pernah padam, tetapi muncul titik api lagi karena tiupan angin dan vegetasi yang kering," tandas Gito. 

Kompas TV Meski demikian, kepulan asap masih tampak pada beberapa bagian di lereng Gunung Sumbing.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com