Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2018, 15:07 WIB
Idon Tanjung,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan terjadi di sekitar permukiman di Jalan Gulama RT 04 RW 04 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/9/2018).

Pantauan di lokasi kejadian, saat ini api terus meluas. Jarak api dari rumah warga sekitar 100 meter.

Dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) sudah di lokasi melakukan penyiraman. Meski api sebagian sudah padam, namun mengeluarkan asap.

Arus lalu lintas di Jalan Gulama terlihat sedikit macet, karena kebakaran tersebut persis di pinggir jalan. Apalagi warga cukup ramai menyaksikan.

Pada lahan yang terbakar ini, terlihat dua plang nama pemilik lahan, yakni H Nazwir Darwis dan Bustamam. Tampak juga sebagian kebun sawit yang ikut terbakar.

Ketua RT 04 Karyadi mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

"Tadi kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 12.00 WIB sebelum shalat Zuhur. Lahan yang terbakar sekitar dua hektar. Api bermula dari kebun sawit," kata Karyadi di lokasi kejadian.

Dia mengatakan, salah satu pemilik lahan yang terbakar berada di Jakarta, sedangkan pemilik lainnya sedang tidak berada di tempat.

"Saya sudah berusaha menghubungi nomor pemilik lahan yang tertera di plang nama. Tapi tidak ada satu pun yang mengangkat. Karena di sini kebanyakan aset. Pemiliknya di luar kota," kata Karyadi.

Menurut dia, sementara lahan ini diduga terbakar karena percikan api dan belum dipastikan apakah sengaja dibakar atau tidak.

"Kayaknya enggak sengaja dibakar. Soalnya tidak ada aktivitas di lahan yang terbakar," ungkapnya.

Dia mengaku, saat ini sudah koordinasi dengan Bhabinkamtibmas maupun untuk penanganan lebih lanjut.

"Alhamdulillah, sebagian api sudah berhasil dipadamkan. Kita khawatir juga, karena kebakaran lahan terdapat di kawasan pada rumah warga," tambah Karyadi.

Saat ini, lahan yang terbakar masih mengeluarkan asap. Sejumlah petugas damkar melakukan pendinginan.

Akibat kebakaran lahan ini, warga mengaku sempat terganggu karena kepulan asap cukup tebal.

"Tebal asapnya. Kami jadi terganggu," tutur Saprinaldi (36) warga setempat pada Kompas.com.

Dia mengatakan, api nyaris menghanguskan dua rumah warga. Namun, warga cepat membantu mematikan api dengan peralatan seadanya.

"Api dari dua rumah warga jaraknya sekitar satu meter. Penghuninya sudah tidak sanggup di rumah karena asap banyak dan lari ke luar. Lalu kamu cari air untuk padamkan api. Tak lama setelah itu datang mobil damkar," kata Saprinaldi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com