Polisi Temukan Sidik Jari Dalam Pembunuhan Karyawati Bank

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi menemukan sidik jari dalam pembunuhan Ela Nurhayati (42), karyawati bank yang ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rumahnya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi, AKP Niko Nurallah Adiputra, yang dihubungi, Jumat (14/9/2018).

Sidik jari ada di kita, yang pasti di TKP menemukan sidik jari," kata Niko.

Meski begitu, Niko tidak menjelaskan secara rinci terkait temuan sidik jari itu, pasalnya kasus ini masih dalam pendalaman.

"Sidik jari siapa itu, nanti enggak bisa sekarang," tuturnya.

Baca juga: Karyawati Bank Dibunuh di Lembang, Polisi Periksa Pisau hingga Sepasang Sandal

Terkait anak korban, Niko menjelaskan bahwa pemeriksaan secara verbal telah dilakukan. Namun, untuk menuangkannya dalam produk perkara, pihaknya harus mengikuti mekanisme yang ada.

Seperti diketahui, anak korban ini berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, polisi menggandeng saksi ahli untuk melakukan pendampingan yang dalam hal ini melibatkan seorang psikolog.

"Verbal sudah dituangkan, tapi pemenuhan berkas perkara harus melalui mekanisme itu," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ela Nurhayati ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kampung Pangragajian RT.03 RW.09 Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Selasa (11/9/2018) siang.

Baca juga: Karyawati Bank Dibunuh di Lembang, Ada 28 Tusukan di Tubuhnya

Korban ditemukan warga sekitar pukul 11.50 WIB. Sebelumnya, saksi melihat anak Ela yang menangis sambil membawa ponsel dan pakaian yang berlumuran darah di rumah karyawati bank itu.

Setelah saksi membuka pagar rumah, melihat ke dalam rumah Ela, dan menemukan perempuan itu sudah berada dalam kondisi tertelungkup dengan penuh darah. Saksi kemudian memanggil warga lainnya.

Saksi lainnya yang saat itu hendak menuju mesjid dekat rumah korban untuk sholat Dzuhur melihat kondisi korban dan menemukan Ela Nurhayati sudah meninggal dunia di ruang tamu rumahnya.

Barang bukti yang diamankan yakni satu buah senjata tajam (pisau dapur), satu pasang sandal perempuan dan dua unit ponsel milik Ela dan anaknya.