Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Diboyong Ridwan Kamil, Ini Cara Kerja Pembatas Jalan Bersilinder Putar

Kompas.com - 12/09/2018, 15:19 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu mengunggah foto mengenai pembatas jalan bersilinder putar yang akan diterapkan di wilayahnya.

Hingga Rabu (12/9/2018), unggahan tersebut mendapatkan lebih dari 4 juta likes dan penuh dengan komentar warganet.

Dari komentar-komentar itu, banyak masyarakat menyambut baik mengenai pembatas jalan tersebut.

 

Memang, adanya fasilitas jalan yang baik setidaknya dinilai akan lebih mengurangi dampak buruk jika suatu kecelakaan terjadi.

Seperti diketahui, fungsi dasar pembatas jalan adalah menahan mobil yang kehilangan kendali agar tidak berpindah ke jalur lain atau masuk ke dalam jurang.

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan, Ridwan Kamil Bakal Pasang Pembatas Jalan Buatan Korsel

Lalu, bagaimana pembatas jalan silinder putar ini bekerja?

Adanya silinder putar atau roller di pembatas jalan ini membuat kendaraan yang menabrak akan melipir ke samping. Dengan demikian, kendaraan tidak terus melaju ke depan atau melewati pagar pembatas jalan.

Dilansir dari www.etikorea.kr, produk pembatas jalan yang dibuat oleh ETI (Evolution in Traffic Innovation) disebut rolling guard-rail barrier.

Pembatas jalan ini bisa diterapkan di beberapa jenis jalan, dari pembatas untuk jalanan yang lurus, pembatas jalan sebelum terowongan, hingga pembatas untuk jalanan berkelok.

Berdasarkan informasi dari situs tersebut, selain dapat mengurangi dampak bahaya dibandingkan dengan pembatas jalan dari besi biasa, teknologi ini diklaim lebih hemat biaya perawatannya.

Hal tersebut dikarenakan jika terjadi kerusakan, nantinya hanya akan mengganti bagian yang rusak saja.

Baca juga: Serupa Malaysia, Jabar Bakal Adopsi Tabung Silinder Pembatas Jalan

Ilustrasi kerja teknis

1. Jika ada kendaraan yang menabrak pembatas jalan tersebut, maka bagian silinder putar akan mengubah energi tabrakan menjadi energi putar untuk mengurangi kekuatan tabrakan tersebut.

2. Bagian atas dan bawah besi peyangga menyesuaikan ban kendaraan untuk mencegah hilangnya fungsi sistem kemudi.

Cara kerja pembatas jalan bersilinder putar.http://www.etikorea.kr/ Cara kerja pembatas jalan bersilinder putar.

3. Struktur tiga dimensi rangka berbentuk D dan braket penyangga akan mendistribusikan dan menyerap goncangan selanjutnya.

4. Penopang dengan interval 0.7m meningkatkan kekuatan silinder putar untuk mencegah kendaraan melewati pagar pembatas dan berbalik kembali ke daerah yang aman (misalnya kendaraan kembali ke jalan raya dan tidak masuk ke dalam jurang).

5. Silinder putar ini terbuat dari EVA, yang dapat menyerap dengan baik daya kejut yang diterimanya.

Ini video cara kerja pembatas jalan ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com