Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNPI Setuju Larangan Minum Kopi tanpa Muhrim, asal...

Kompas.com - 10/09/2018, 09:24 WIB
Masriadi ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen, Asnawi My TSA sepakat dengan imbauan Pemerintah Kabupaten Bireuen tentang standarisasi kafe dan restoran di sesuai syariat Islam di kabupaten tersebut.

Namun, Asnawi memberi beberapa catatan dalam imbauan yang diedarakan Bupati Bireuen Saifannur kepada publik empat hari lalu.

“Kami melihat ini sebagai usaha positif dari Bupati Bireuen untuk mengawal penerapan syariat Islam. Namun demikian, kami melihat ada beberapa poin yang harus menjadi kajian kembali, termasuk poin nomor 14, yaitu pukul 24.00 WIB. Poin ini berpotensi merugikan beberapa pedagang, para penumpang bus/pribadi yang singgah di malam hari, mengingat Kota Bireuen adalah tempat transit,” jelas Asnawi di Lhokseumawe, Minggu (9/9/2018).

Dia menyebutkan, penumpang angkutan umum atau mobil pribadi banyak singgah di Bireuen baik mereka yang akan berangkat dari Medan ke Banda Aceh atau sebaliknya.

Untuk itu, redaksi imbauan tersebut dinilai perlu dibenahi sehingga tak merugikan pedagang pada malam hari.

Baca juga: Pemkab Bireuen Edarkan Larangan Minum Kopi tanpa Muhrim

Selain itu, menurut Asnawi, imbauan tersebut merupakan pengajak untuk kebajikan. Bukan berupa vonis dengan sanksi tertentu.

“Jika ini bagian penegakan syariat Islam kami mendukung penuh, tapi sebaiknya tidak hanya dilaksanakan parsial, tapi harus komprehensif di segala aspek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen, termasuk masalah korupsi,” terangnya.

Pada bagian lain, Asnawi mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bireuen juga membenahi sektor layanan publik seperti rumah sakit, irigasi, infratsruktur, pendidikan dan ekonomi masyarakat, sehingga rakyat Bireuen sejahtera.

“Layanan publik dari aparatur sipil negara juga harus meningkat. Itu bukti pengabdian terbaik pada masyarakat, jadi dilakukan bersamaan, penegakan syariat Islam satu bagian, bagian lain yang harus fokus juga yaitu pelayanan masyarakat,” pungkasnya.

Baca juga: Peringatan Jumat Agung di Kota Syariat Islam

Sebelumnya diberitakan Bupati Bireuen Saifannur mengeluarkan edaran berisi imbauan agar perempuan tidak duduk semeja dengan pria bukan muhrimnya di kabupaten tersebut. Imbauan itu menuai pro dan kontra di tanah air.

Kompas TV Satu orang yang terjaring dalam razia LGBT, Sabtu (3/2) lalu ini langsung digelandang ke kantor Wilyatul Hisbah Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com