Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Narkoba Tewas setelah Ditembak Tiga Kali

Kompas.com - 06/09/2018, 21:47 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan harus memberikan tiga kali tembakan kepada Haryanto (30) hingga tewas di tempat lantaran berusaha menyerang polisi ketika akan ditangkap.

Haryanto ditangkap petugas ketika berada di Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Kamis (6/9/2018).

Namun, tersangka yang diketahui adalah bandar besar di kabupaten itu mengetahui kedatangan polisi. Dia pun langsung menyerang petugas.

Tembakan pertama diberikan ke arah kaki tersangka, namun tak membuat nyali bandar narkoba itu ciut. Ia kembali mencoba merebut senjata petugas hingga tembakan kedua melesat di punggungnya.

Setelah mendapat dua kali tembakan, Haryanto berusaha kabur. Takut akan kehilangan jejak, polisi kembali melesatkan tembakan ketiga hingga mengenai dada tersangka.

Baca juga: Rebut Senjata Petugas, Bandar Narkoba di Sumsel Ditembak Mati

Rekan tersangka inisial RZ berhasil melarikan diri dalam penggerbekan itu. Sementara Didik (26) dilumpuhkan dengan satu tembakan di kaki.

“Satu tersangka inisial RZ berhasil kabur dalam penggerbekan. Sementara Haryanto tewas karena melawan dan mencoba menyerang petugas. Untuk Didik sudah diamankan dan sekarang diperiksa,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat gelar perkara di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Zulkarnain menerangkan, dari tersangka, petugas mendapatkan barang bukti sebanyak dua kilogram sabu siap edar. Sedangkan tiga kilogram sabu telah diedarkan di Palembang.

“Seluruh barang ini dari Aceh. Tiga kilo sudah diedarkan di Palembang, kita dapatkan barang bukti dua kilo sabu,” ujarnya.

Sedangkan dari pengakuan Didik yang merupakan kaki tangan Haryanto, dalam satu kali kirim setidaknya tersangka mendapatkan 5 kilogram sabu dari Aceh.

Sabu tersebut akan kembali dipecah untuk dijual kepada para bandar yang ada di Sumsel.

“Saya bertugas menjaga rumah Haryanto. Setahu saya tiga kilo sudah dijual. Hanya sisa dua kilo,” aku Didik.

Baca juga: Selundupkan 17 Kg Sabu ke Palembang, 2 Bandar Narkoba Ditembak Mati

Bisnis jual beli sabu pun diakui Didik sudah dijalankan Haryanto sejak tiga tahun terakhir. Tak hanya Sumsel, provinsi tetangga seperti Jambi juga disuplai oleh komplotan ini.

“Biasanya dua bulan kami jual 5 kilogram. Jambi juga kami yang suplai,” katanya.

Kompas TV Dari semua pelaku total narkoba jenis sabu yang disita sebanyak 17 kilogram dan pil ekstasi sebanyak 2 ribu butir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com