Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Nilai Kepatuhan Pelaporan Harta Kekayaan Pejabat Mimika Sangat Rendah

Kompas.com - 06/09/2018, 07:27 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai tingkat kepatuhan pejabat negara di Mimika masih sangat rendah dalam melaporkan harta kekayaannya.

Hal ini dikatakan Spesialis Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada Direktorat LHKPN Deputi Pencegahan KPK Dian Widiarti, Rabu (5/9/2019).

Menurut dia, rendahnya pejabat di Mimika menyampaikan LHKPN bukan karena mereka tidak mau ataupun malas.

Namun, mereka masih takut dalam menggunakan aplikasi pelaporan LHKPN yang secara online.

Sehingga, kehadiran pihaknya ke Mimika untuk mendampingi pejabat baik dilingkup pemerintahan dan DPRD agar dapat mengisi laporan harta kekayaannya melalui aplikasi yang tersedia, sekaligus melakukan sosialisasi.

Sebab, masih banyak pejabat yang belum mengerti mengisi LHKPN pada aplikasi tersebut.

Baca juga: Bocah yang Hilang di Sekitar Kali Kabur Timika Ditemukan Tewas

“Kami dari KPK ini hanya melakukan pendampingan. Sebab, selama ini kepatuhan melaporkan harta kekayaan pejabat negara di Mimika sangat rendah,” kata Dian.

Seharusnya, batas akhir penyampaian LHKPN bulan Maret setiap tahunnya, namun karena pejabat Mimika masih banyak yang belum melaporkannya maka diberikan waktu hingga September ini.

Penyampaian LHKPN bagi pejabat di Mimika hanya untuk di tahun 2017. Sedangkan untuk di tahun 2018, harus disampaikan di tahun 2019.

Apabila ada pejabat yang tidak menyampaikan LHKPN setiap tahunnya, maka ada sanksi yang diberikan berupa, penundaan tambahan penghasilan, pelelangan jabatan, dan kenaikan pangkat.

Sebab, tujuan dari penyampaian LHKPN sebagai bentuk pencegahan dalam tindak pidana korupsi.

"LHKPN ini setiap tahunnya dilaporkan. Tujuannya sebagai bentuk pencegahan dalam tindak pidana korupsi," pungkas dia.

Kompas TV Data LHKPN dapat diakses oleh publik di situs e-LHKPN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com