Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Ledakan di Sukabumi Murni akibat Korsleting Listrik

Kompas.com - 05/09/2018, 14:01 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi menyatakan, suara ledakan di salah satu kamar kosan di Kampung Sampora, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Sukabumi murni akibat korsleting listrik.

Hal ini disampaikannya setelah Unit Penjinak Bom (Jibom) Satuan Brimob Polda Jabar selesai melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Unit Jibom melaksanakan olah TKP pada Selasa (4/9/2018) malam, sekitar 40 menit dari 21.10-21.50 WIB.

"Hasil olah TKP, alhamdulilah tidak didapatkan hal-hal yang mencurigakan yang mengarah pada ledakan bom, murni akibat korsleting listrik," ungkap Nasriadi di lokasi kejadian, Selasa(4/9/2018) malam.

Baca juga: Suara Ledakan Terdengar di Kamar Kos di Sukabumi

Dia menuturkan, hasil olah TKP yang dilaksanakan Tim Inafis Polres Sukabumi dan Unit Jibom Polda Jabar menyimpulkan, suara ledakan pada Selasa (4/9/2018) sekitar pukul 08:30 WIB, awalnya dari korsleting listrik.

"Awalnya dari korsleting listrik dispenser. Dalam dispenser itu kan ada pemanasnya, karena korsleting mengakibat panasnya menyebar hingga tabungnya meleleh," tutur dia.

"Di atas tabung tersimpan laptop. Posisi baterai laptop tepat pada panasnya tabung sehingga laptop menjadi pemicu ledakan dan menimbulkan percikan api kemana-mana," sambungnya.

Menurut Nasriadi percikan api yang awalnya dari korsleting listrik mengenai kasur, lemari plastik yang berisi pakaian, buku-buku dan perlengkapan milik penghuni kamar kosan yang lainnya yang mudah terbakar.

Selain itu, di kamar tersebut terdapat sejumlah minyak. Seperti minyak wangi, minyak telon, dan lainnya sehingga mempercepat timbulnya api.

Baca juga: Kasus Ledakan di Kamar Kosan, Polisi Sukabumi Tunggu Pemeriksaan Tim Jibom

"Belum lagi ruangan kamar kosan ini tertutup, tidak ada lubang udara atau pentilasi udara sehingga menimbulkan tekanan ke atas. Itulah yang mengakibatkan ledakan kuat sehingga menghancurkan plafon," tutur dia.

Nasriadi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjadi kasus ini pelajaran agar lebih berhati-hati.

Terutama saat meninggalkan kamar yang ruangannya sangat tertutup dan tidak ada pentilasi udara.

"Jangan meninggalkan kamar dalam kondisi listrik hidup atau ada sambungan listrik ke alat-alat elektronik dan perlengkapan rumah tangga," tuturnya.

Pengelola kosan, Rizal Fahlevi mengaku bersyukur ledakan tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme. Baginya, peristiwa tersebut akan dijadikan pengalaman berharga.

"Kami akan mengimbau dan mengingatkan jangan meninggalkan kosan dalam keadaan peralatan elektronik menyambung ke terminal listrik," imbau Rizal.

Sementara penghuni kosan, Rossa Pristiwi (22) yang sejak Selasa siang diamankan di Polsek Cikembar untuk dimintai keterangan terkait ledakan di kamarnya sudah pulang.

Warga Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi itu dijemput dari tempat kerjanya di PT GSI.

Kompas TV Sebuah kapal pengangkut BBM dan bahan makanan terbakar di Pelabuhan Rauf Rahman, Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/9).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com