Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penembakan Orang Misterius di Pasteur Terancam Lumpuh

Kompas.com - 05/09/2018, 10:41 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hani (21), korban penembakan orang misterius di dekat Perempatan Lampu Merah Pasteur terancam lumpuh. Hal tersebut terjadi lantaran serpihan peluru yang mengenai tulang sumsum belakang leher.

Akibatnya, terjadi keretakan (fraktur) pada tulang leher ke enam. Fraktur ini yang menyebabkan tekanan darah dan jantung korban rendah, berikut gangguan terhadap kaki dan tangan korban.

"Kalau orang normal kekuatan tangan dan kaki itu lima, tapi pasien ini untuk kekuatan tangannya dua, dan kakinya nol," jelas Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Doddy Tavianto, Rabu (5/9/2018).

Baca juga: 3 Serpihan Peluru Ditemukan di Korban Penembakan Misterius di Pasteur Bandung

Dijelaskan, peluru yang menghantam tulang leher ke enam itu mengganggu sistem saraf pusat korban mengakibatkan gangguan gerak tangan dan kaki.

Meski begitu, pihaknya tidak bisa mengatakan bahwa korban ini mengalami kelumpuhan, pasalnya proses penyembuhan saraf dinilainya cukup lama.

"Apakah bisa normal kembali saya tak bisa mengatakannya apakah bisa normal atau tidak, saya tidak tahu. Karena sifat saraf butuh waktu lama untuk pemulihan," ujarnya.

Baca juga: Korban Penembakan Misterius di Pasteur Bandung Mulai Siuman

Meski begitu, saat ini pihaknya hanya bisa memberikan obat penguat saraf untuk terapinya. Kedepan korban harus mengikuti terapi yang disarankan tim dokter untuk memulihkan fungai sarafnya tersebut.

"Penanganan pasien hanya bisa memberikan obat penguat saraf untuk iso terpinya. dia harus dilakukan fisioterapi kedepannya," ucapnya.

Seperti diketahui, saat proses operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Tim Dokter menemukan tiga serpihan peluru berdiameter 3 milimeter di tubuh korban.

Baca juga: Polisi Duga Penembak Misterius di Pasteur Bandung Sebanyak 2 Orang

"Ada tiga lobang, pertama leher bagian belakang, lalu di leher kanan samping, dan ketiga di atas tulang belikat kanan, dan lubang belikat itu diakibatkan oleh pecahan kaca," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Hani merupakan korban penembakan oleh orang tak dikenal di sekitar Perempatan lampu merah Pasteur. Hani ditembak dari dari belakang dengan jarak 100 meter dari perempatan tersebut.

Peluru itu melesat menembus kaca belakang avanza Silver dan menembus tempat duduk korban. Akibatnya, korban sempat kritis lantaran pekuru mengenai tulang sumsum leher belakang dan menyebabkan tekanan darah dan jantung melemah serta menganggu gerak tangan dan kaki.

Kompas TV Dari penggeledahan dua orang dibawa oleh tim densus 88 antiteror, tim densus juga menyita sejumlah barang di antaranya buku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com