Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penembakan Misterius di Pasteur Bandung Mulai Siuman

Kompas.com - 03/09/2018, 23:34 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Doddy Tavianto menyebut, pasca-operasi, Hani (21), korban penembakan di dekat perempatan lampu merah Pasteur, Bandung, kini sudah siuman dan mulai membaik, sehingga akan dipindahakan ke ruangan High Care Unit.

"Hari ini status membaik, pasien bisa minum tapi masih mempergunakan obat untuk meningkatkan kerja jantung dan darah, sehingga hari ini pasien rencana akan dipindahkan ke ruang High Care Unit," kata Doddy di RSHS Bandung, Kota Bandung, Senin (3/9/2018).

Secara umum, kata Doddy, korban sudah dapat melepas bantuan pernafasan dan dapat berkomunikasi serta memakan makanan lunak.

Nantinya, setelah lepas atau tidak membutuhkan obat tekanan darah dan jantung, Hani akan dipindahkan ke ruang biasa.

Baca juga: Polisi Duga Penembak Misterius di Pasteur Bandung Sebanyak 2 Orang

Sebelumnya diberitakan, Hani korban penembakan oleh orang tak dikenal masuk RSHS Bandung pada Jumat (31/8/2018) sekitar pukul 12.26 WIB setelah dirawat di RS Dustira, Cimahi.

Pada saat diterima, pasien dalam keadaan sadar, namun tekanan darah dan jantungnya di bawah normal.

"Pada saat datang ada kelemahan otot di kedua tangan dan kaki. Apabila kekuatan orang normal itu 5, namun korban kekuatan otot tangannya hanya 2 dan otot kaki nol," kata Doddy.

Sesampainya di IGD RSHS Bandung, korban diberikan pertolongan pertama dengan memasang infus dan diberikan obat tekanan darah dan jantung.

Baca juga: Mengungkap Fakta di Balik Penembakan di Simpang Pasteur Bandung

Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB, korban kemudian dilakukan tindakan operasi oleh tim dokter bedah saraf dan nadi.

"Operasi berlangsung lima jam, selesai Sabtu (1/9/2018) sekitar jam 03.00 WIB," tuturnya.

Kompas TV Aiptu Dodon, anggota PJR wafat setelah dirawat 3 hari di RS Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com