Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pesta Pernikahan Berujung Maut hingga 6 Orang Terluka Bakar Parah

Kompas.com - 03/09/2018, 08:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Elpiji bocor di sebuah pesat pernikahan di Jalan Manukan, Kecamatan Tandes, Surabaya, pada Minggu (19/8/2018) menelan korban jiwa dan korban luka.

Akibat elpiji bocor, satu orang tewas sementara enam lainnya terluka bakar parah. Kejadian ini sudah berlangsung dua minggu silam yakni tepatnya pada Minggu, 19 Agustus 2018, dengan lokasi hajatan di rumah milik Sujono (60).

Hingga saat ini pihak Polsek Tandes masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Polisi sempat kesulitan melakukan penyelidikan lantaran pihak korban tidak melapor semenjak kejadian dua pekan silam.

Berikut kronologi kejadian yang dihimpun polisi setelah melakukan olah TKP pada Minggu (2/9/2018).

Baca juga: Polisi Selidiki Pesta Pernikahan Berujung Maut, 6 Korban Luka Bakar hingga 95 Persen

Informasi dari Kepolisian menyebutkan, ada tabung gas elpiji yang bocor. Tabung gas elpiji yang bocor itu kemudian dibawa ke kamar mandi yang minim ventilasi udara.

Tabung itu dicelupkan ke dalam bak mandi bermaksud untuk mengurangi tekanan gas elpiji yang bocor.

Namun siapa sangka jika gas elpiji itu menguap hingga memenuhi ruangan sampai keluar kamar mandi.

Karena itu itu, tabung gas elpiji itu dibawa keluar. Padahal di tempat itu merupakan lokasi yang penuh dengan orang memasak untuk hajatan pernikahan.

Diduga tempat memasak itu memicu api hingga menyalakan gas elpiji yang menguap melalui udara.

Baca juga: Kurang Tepat Pasang Selang Tabung Elpiji, 2 Rumah Ludes Terbakar

"Dikira sudah selesai tabung gas elpiji direndam di bak air kamar mandi dibawa keluar, didekat situ kan ada orang memasak akhirnya tersambar," ujar Kanit Reskrim Polsek Tandes AKP Oloan Manullang seperti dikutip dari Surya, Minggu (2/9/2018).

Menurut dia, gas elpiji yang bocor itu terkena badan sejumlah orang di ruangan masak. Gas elpiji yang begitu mudah terbakar itu seketika menyambar korban yang berada di tempat tersebut.

"Jadi tabungnya bukan meledak, tetapi gas elpiji yang melebur dengan udara sehingga tersulut api menyambar tubuh korban," ungkapnya.

Saat ini, pihak kepolisian berinisiatif untuk mendatangi lokasi kejadian untuk mengetahui secara pasti penyebab bocornya gas elpiji hingga merenggut korban jiwa ini.

"Informasi ada korban yang sudah meninggal, tapi keluarga korban tidak melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian," ungkapnya.

Baca juga: Ledakan di Bangil Pasuruan, Warga Awalnya Mengira Ledakan Elpiji

AKP Oloan Manullang mengatakan belum menerima laporan dari pihak keluarga korban. Sebab dari awal pihaknya telah meminta keluarga korban untuk dimintai keterangan sesuai kejadian ini. Namun yang bersangkutan hingga kini belum melaporkan insiden ini ke pihak Kepolisian.

"Ada korban jiwa lagi tapi kami belum dapat memastikan karena korban tidak melapor kan semuanya masih ada hubungan keluarga," katanya.

Seperti diinformasikan sebelumnya, keenam korban itu bernama Maimunatun (52) mengalami luka bakar 95 persen, Ummu Kulsum (52) luka bakar 90 persen, Muniroh (48) 95 persen, Tukinem (52) luka bakar 80 peren, Hartatik (55) luka bakar 60 persen dan Abu (60) luka bakar 60 persen.

Keenam korban mengalami luka berat mendapat perawatan di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya. Sedangkan satu korban dirujuk ke Rumah Sakit BDH Surabaya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pesta Pernikahan Berujung Maut di Manukan Surabaya Akibat Bocornya Gas Elipiji, pada Minggu (2/9/2018). 

Kompas TV Sebuah ledakan terjadi di rumah jalan Daeng Tantu, kecamatan Tallo, Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com