Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tukang Ojek yang Dikira Perompak Setan Botak Pembunuh Polisi

Kompas.com - 01/09/2018, 18:37 WIB
Masriadi ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Perburuan pelaku pembunuhan Bripka Anumerta Faisal mengakibatkan tiga tukang ojek ditangkap polisi.

Ketiganya yaitu Syahrul, Bahagia, dan Faisal, warga Desa Meunasah Asan, Kecamatan Madat. Mereka ditangkap 26 Agustus 2018 lalu.

Ketiganya sempat ditangkap polisi dari tim gabungan Polda Aceh dan Polres Aceh Utara. Setelah penyelidikan, ketiganya dilepaskan.

Faisal menceritakan kronologi hingga dia membonceng seorang anggota kelompok Setan Botak Peureulak di Desa Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur.

“Malam itu, ada warga bilang ada penumpang. Lalu saya terima dan bonceng. Dia bilang mau ke Desa Matang Kupula, Kecamatan Madat, Aceh Timur. Dia juga mengaku baru pulang mancing dan boat rusak,” sebut Faisal di Mapolres Aceh Utara, Sabtu (31/8/2018).

Bahkan, di perjalanan Faisal mempertanyakan kenapa penumpangnya tak pakai sandal. Sang penumpang menjawab bahwa sandalnya tertanam di lumpur ketika menarik boat yang rusak.

Setelah menanyakan itu, tiba-tiba ada polisi datang dan menangkap. Termasuk Faisal yang ditangkap. Namun, dia mengaku tak dipukuli oleh polisi.

“Hanya diborgol. Di mobil polisi ada yang bilang, saya ini ojek, jadi tak dipukuli,” sebutnya.

Baca juga: Brikpa Faisal Tewas Ditembak Perompak Setan Botak, Bukan Ditusuk

Syahrul, tukang ojek lainnya mengaku hal yang sama. Bahkan, dia mengaku belum dibayar ongkos oleh gerombolan itu. “Ongkos ojek pun belum dibayar,” sebutnya.

Seorang tukang ojek lainnya, Bahagia tak hadir di Mapolres Aceh Utara. Setelah diperiksa intensif di Polres Aceh Utara, mereka lalu dilepaskan. Kabar itu lalu beredar luas di tengah masyarakat dengan sebutan “salah tangkap”.

Minta maaf

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian meminta maaf kepada ketiga tukang ojek itu. Dia menyatakan, saat penangkapan kondisi memang membuat petugas membawa ketiganya ke Mapolres Aceh Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Setelah diperiksa, kami nyatakan ketiganya tidak bersalah, hingga kita kembalikan. Ini terdampak saja hingga ketiganya diperiksa. Saya meminta maaf pada ketiganya dan keluarganya,” pungkas AKBP Ian.

Sebelumnya diberitakan, AKBP Ian menyebutkan, dua tersangka pembunuhan meninggal dunia, yaitu Zulkifli alias Jol alias Botak (tewas ditembak petugas) dan Samsul Bahri alias Mancho, meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara.

Menurut Ian, Samsul mengeluh sakit, sehingga harus dibawa berobat. Sayangnya, nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit.

Baca juga: 1 dari 5 Perompak Setan Botak yang Bunuh Bripka Faisal Dilaporkan Tewas

Tiga lainnya yang kini mendekam di tahanan Polres Aceh Utara, yaitu Darwin alias Wen dan Muhammad Arief Munandar alias Arep dan Muktar Midi.

“Total tujuh pelaku. Dua masih DPO. Tiga ditahan, dua meninggal dunia,” pungkas AKBP Ian.

Kompas TV 5 pelaku berhasil ditangkap, 1 tewas, dan 2 lainnya melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com