Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Kebiasaan Saling Fitnah, Ujaran Kebencian dan Hoaks Diakhiri

Kompas.com - 29/08/2018, 20:46 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kebiasaan saling fitnah, mencemooh, menyampaikan ujaran kebencian dan hoaks diakhiri. Menurut Jokowi, kebiasaan-kebiasaan tersebut hanya akan menghabiskan energi.

Jokowi mengajak membangun pola pikir baru, yakni optimisme dan positive thinking. 

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Pembukaan Kongres Mahasabha XI KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) di Hotel The Rich, Yogyakarta, Rabu (29/08/2018). 

"Coba lihat di media sosial, kita masih berkutat pada saling mencela, saling mencemooh, saling fitnah dan menyebarkan hoaks," ujar Jokowi. 

Menurut Presiden, saat ini semua negara di dunia saling berkompetisi dan bersaing. Bangsa Indonesia, tidak mungkin bisa mampu bersaing dengan negara lain jika energi hanya dihabiskan untuk saling mencela, saling fitnah dan menyebarkan hoaks.

Baca juga: 4 Momen Bersejarah Asian Games 2018, Jokowi-Prabowo Berpelukan hingga Kutukan Perunggu Tim Sepak Takraw

"Setiap hari yang kita lihat di media sosial hanya itu (saling fitnah, saling mencela, hoaks), energi kita akan habis, ini harus diakhiri. Kita harus membangun sebuah pola pikir baru, optimisme, positive thinking," tegasnya.

Presiden Joko Widodo menghimbau jangan sampai hanya karena pemilihan bupati atau walikota, gubernur maupun presiden lantas melupakan persaudaraan, persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya meyakini dengan persatuan yang kuat akan menjadi kekuatan dan potensi menuju Indonesia emas tahun 2045," kata Jokowi.  

Bahkan dari kalkulasi dan itung-itungan, lanjutnya jika pertumbuhan perekonomian seperti saat ini bisa berkelanjutan hingga 2045, maka Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat nomor empat di dunia.

"Ini tidak mungkin tercapai kalau kita males-malesan, kalau kita senang instan, kalau kita tidak bekerja keras. Ini bisa tercapai jika kita semuanya, anak-anak muda kerja keras, disiplin tinggi dan produktif, kuncinya hanya disitu," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tiba-tiba Inspeksi Proyek Dana Desa di Yogyakarta, Ini Komentarnya

Kompas TV Tim kampanye Jokowi-Ma’aruf menilai, Deddy Mizwar punya kemampuan komunikasi politik yang baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com