Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Video Dukung Papua Merdeka dengan Libatkan Anaknya, Seorang Ayah Ditahan

Kompas.com - 29/08/2018, 11:43 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Polres Mimika di Papua menangkap pria berinisial AY yang diduga membuat video dukungan Papua Merdeka dengan melibatkan anaknya sendiri, ELY, sebagai objek dalam video tersebut.

Pelaku ditangkap di kediamannya di Perumahan Bumi Kamoro Indah di Jalan Yos Sudarso, Kota Timika, pada Kamis (23/8/2018) malam.

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan, awalnya pihaknya mendapat informasi dari netizen soal adanya video yel-yel dukungan Papua Merdeka yang melibatkan anak kecil yang diunggah di akun Facebook pada 13 Agustus lalu.

Baca juga: Sopir Angkot Tiba-tiba Datangi Bawaslu, Minta Izin Bikin Stiker #2019JokowiTetapPresiden

Polisi kemudian menelusuri video tersebut dengan mendatangi TK berdasarkan seragam yang digunakan anak tersebut. Dari hasil penelusuran, polisi kemudian mendapati pelaku yang tak lain orangtua dari anak itu sendiri.

"Saat kami amankan di rumahnya tersangka AY ini tidak melakukan perlawanan," kata Agung kepada wartawan, Selasa (28/8/2018).

AY pertama kali mengunggah video tersebut pada 13 Oktober 2017 namun tidak ada respons netizen sehingga AY kembali mengunggahnya pada 13 Agustus 2018 menjelang HUT ke-73 Kemerderakaan RI.

AY mengaku mengunggah video tersebut secara spontanitas agar orang lain bisa melihat dan menilai sendiri apa yang AY nilai selama ini.

"Jadi tersangka ini melakukan perbuatannya secara spontanitas tanpa ada suruhan orang lain atau kelompok tertentu," ujar Agung.

Agung menegaskan, pihaknya tidak menahan anak yang ada dalam video tersebut, melainkan hanya menjadikan sebagai saksi. Sebab pasca-penangkapan AY beredar isu bahwa polisi ikut menahan anak tersebut.

"Jadi tidak benar kalau kami tahan anak itu. Kami hanya menjadikan saksi, dan kami sudah memulangkannya ke ibudannya," kata dia.

Dari tangan AY, polisi mengamankan 3 ponsel dan 3 laptop.

Tersangka kini dijerat dengan pasal 45 a ayat 2, Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Tersangka dikenakan UU ITE yaitu, menyebarkan informasi yang tujuan menimbulkan rasa kebecian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, ras, dan antar golongan (SARA)," pungkas dia.

Sebelumnya, ada dua video yang diunggah AY dengan durasi 1:49 detik di Youtube dan durasi 51 detik di Facebook. Dalam video itu anak AY diajarkan meneriakan yel-yel dukungan Papua merdeka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com