Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Gunungkidul, Warga Diimbau Tak Terpengaruh Isu Negatif

Kompas.com - 29/08/2018, 10:47 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasca terjadi gempa yang dirasakan warga Gunungkidul, Yogyakarta, yang dirasakan juga beberapa wilayah lainnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menghimbau warga untuk tetap tenang, dan tidak terpengaruh informasi tidak jelas.

"Tidak ada gempa susulan pada dini hari tadi, kita tetap update terus perkembangannya jangan mudah terpengaruh berita bohong," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki saat dihubungi Rabu (29/8/2018)

Gempa bumi yang berada di 8.97 Lintang Selatan, 110.23 Bujur Timur atau 112 km barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 62 kilometer tidak menimbulkan kerusakan. Sebab, pasca gempa pihaknya langsung memonitor beberapa lokasi untuk memastikan kerusakan.

"Laporan dari teman yang berada disisi Barat, utara, Selatan, maupun timur tidak ada kerusakan akibat gempa," ucapnya.

Baca juga: Gempa Bermagnitudo 5,8 di Gunungkidul pada Dinihari Tak Berpotensi Tsunami

Untuk antisipasi kebencanaan sendiri tahun ini ada anggaran logistik permakanan Rp100 juta lalu rehab rekon Rp 400 juta. Sejauh ini sudah digunakan untuk bencana gelombang tinggi, lalu kebakaran, dampak banjir akhir tahun kemarin.

Selain anggaran tersebut BPBD Gunungkidul juga menyiapkan keperluan lain jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Ada persiapan tenda, terpal,selimut dan beberapa kebutuhan lainnya,"imbuh dia

Dari kesiapan masyarakat sendiri BPBD Gunungkidul juga terus menggenjot program Desa Tangguh Bencana (Destana), yang diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. "Harapannya semua terbentuk pada 2022 nanti," katanya.

Salah satu warga Wonosari, Maya, mengaku kaget dengan getaran gempa yang cukup kuat. "Saya kaget sampai keluar rumah, kebetulan belum tidur. Bunyi kentongan dari tetangga terus dibunyikan,"katanya. 

Kompas TV Jatah beras sebanyak 2 hingga 3 kilogram per keluarga dirasa masih kurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com