Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kutai Timur

Kompas.com - 28/08/2018, 07:27 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke-73 , Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), kembali bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan enam orangutan hasil proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari dan di pulau pra-pelepasliaran Juq Kehje Swen di Muara Wahau.

Pelepasliaran ini juga memperingati International Orangutan Day yang jatuh di tanggal 19 Agustus lalu.

Dikatakan CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite, pelepasliaran tersebut merupakan pelepasliaran yang ketujuh belas kali, sejak pertama kali dilaksanakan di tahun 2012 di Hutan Kehje Sewen.

Dengan demikian, populasi orangutan liar hasil rehabilitasi yang ditampung hutan konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar yang terletak di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur tersebut akan menjadi 97 individu.

Baca juga: Kementerian LHK Gerebek Penambangan Ilegal di Habitat Orangutan Sungai Tulak

“Yayasan BOS terus berkomitmen menjamin populasi orangutan liar di Kalimantan Timur agar tidak punah. Orangutan yang sudah melewati proses rehabilitasi akan dikembalikan ke hutan alami. Namun komitmen ini terhalang kapasitas hutan yang menipis,” jelasnya.

Jamartin menjelaskan, Yayasan BOS tidak pernah bosan mengingatkan publik akan pentingnya keberadaan orangutan di hutan. Orangutan adalah satwa langka, statusnya sangat terancam punah, dilindungi Undang-Undang, dan berperan penting dalam ekosistem hutan.

Sementara hutan memberikan kita air dan udara bersih, berbagai hasil hutan, serta iklim yang teregulasi dengan baik. “Kita semua yang akan menerima menfaat dari orangutan. Jadi, kita pulalah yang harus bekerja sama untuk menjaga orangutan tetap berada di hutan,” jelasnya.

Enam individu orangutan yang dilepasliarkan kali ini terdiri dari 4 jantan yaitu Mads (8 tahun), Riva (7), Biber (7), dan Restu (6) ditambah 2 betina yaitu Menur (11), dan Josta (11). Keenam orangutan ini dinilai telah memiliki keterampilan dan perilaku yang memenuhi syarat agar bisa hidup mandiri di hutan.

Baca juga: Pasca Orangutan Dilempari Rokok, Kapolda Sarankan Kebun Binatang Bandung Pasang CCTV

Keempat orangutan jantan akan diberangkatkan dari Samboja Lestari, sementara Menur dan Josta yang dibawa dari pulau pra-pelepasliaran Juq Kehje Swen di Muara Wahau. Kedua kelompok akan bergabung sebelum rombongan tiba di Hutan Kehje Sewen, mengakhiri perjalanan selama sekitar 20 jam dari Samboja Lestari.

“Pelepasliaran kali ini, Yayasan BOS mendapat bantuan dari Bank Central Asia (BCA). Kami berterimakasih pada semua pihak yang membantu,” pungkasnya.

Kompas TV Bahkan, pada tahun 2015 salah satu orangutan dipaksa untuk menjadi pekerja seks komersial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com