Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nanda, Atlet Difabel yang Kaget Saat Diminta Bawa Obor Asian Games

Kompas.com - 27/08/2018, 15:03 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Bagi Nanda Mei Sholihah (19), gelaran pesta olahraga tingkat Asia yang dikenal dengan nama Asian Games 2018 ini momentum yang tidak akan terlupakan.

Perempuan asli Kelurahan Dandangan, Kota Kediri, Jawa Timur, itu dipercaya sebagai salah satu pembawa obor pada kirab obor (torch relay) di Yogyakarta 19 Juli lalu. Kirab menempuh jarak sekitar 11,5 kilometer.

Nanda mengaku terharu sekaligus bangga membawakan peran itu. Dia merasakannya sebagai kesempatan emas yang tidak pernah disangka sekalipun sebelumnya.

“Saya kaget juga awalnya, enggak nyangka banget. Apalagi saya atlet paragames,” ujar Nanda  menceritakan pengalamannya membawakan obor Asian Games pada Kompas.com, Senin (28/8/2018).

Baca juga: Perjalanan Jafro Megawanto, Tukang Lipat Parasut Peraih Emas Asian Games (1)

Tugas yang diamanatkan padanya dijalankannya dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu, dia mempersiapkan segalanya agar semua bisa berjalan dengan lancar.

Meski demikian, dia mengaku sempat juga dilanda kekhawatiran dan rasa takut selama menjalankan tugasnya itu.

“Deg-degan karena pegang obor yang beratnya sampai 2 kilogram. Tapi alhamdulillah lancar. Pokoknya ini momentum istimewa banget bagiku,” ungkapnya.

Nanda merupakan atlet difabel dengan spesialisasi atletik 100 meter, 200 meter, serta 400 meter. Kerap kali dia membawa nama harum bangsa dengan prestasinya.

Baca juga: Kisah Pemain Sepak Takraw Asian Games: Diabaikan KONI hingga Mendaur Ulang Bola Rusak

Pada dua kali gelaran Asean Youth Paragames yakni 2015 dan 2017, dia menyabet medali emas pada tiga kategori spesialisasinya itu.

Saat ini, dia sedang mempersiapkan diri menghadapi event olahraga yang lebih besar cakupannya yaitu Asian Paragames yang akan berlangsung pada Oktober 2018 nanti.

Pada kesempatan ini, selain turun pada nomor spesialisasinya, dia akan menjajal tantangan baru yaitu lompat jauh.

Di tengah kesibukannya menjalani latihan rutin dan tergabung dalam atlet Pelatnas di Solo, putri dari pasangan Supriyanto dan Rini Suwarni ini tetap menjunjung tinggi pendidikannya.

Baca juga: Kisah Arek Suroboyo Rifki Ardiansyah Sumbangkan Emas Asian Games dari Cabor Karate

Dia tercatat sebagai mahasiswi tingkat awal di Universitas Negeri Solo. Di kampus ini, dia mengambil jurusan Pendidikan Sosiologi Antropologi melalui jalur mandiri.

“Hingga saat ini, saya belum kepikiran cita-cita. Yang saya lakukan adalah berlari dan terus berlari karena saya masih ingin terus jadi atlet,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com