Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan HUT Ke-73 RI, Kulon Progo Gelar Pawai Selama 2 Hari

Kompas.com - 26/08/2018, 20:17 WIB
Dani Julius Zebua,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Puluhan pemuda mengejar sambil meneriaki "maling" pada dua pria berpenutup muka.

Mereka berlarian di antara kaki ogoh-ogoh raksasa bertubuh hitam legam maupun bentuk seekor lembu sambil diiringi kentongan.

Para pemuda berhasil menangkapnya tak lama kemudian, menggebukinya, dan aksi main hakim ini berhenti setelah beberapa hansip melerai.

Baca juga: Pawai Obor Asian Games di Jakarta Barat Dinilai Paling Meriah

Hansip memyerahkan kedua pria bertopeng itu ke polisi terdekat.

Itulah fragmen sandiwara warga yang tampil singkat di Kirab Budaya Kemerdekaan 2018 yang berlangsung di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kirab ini merupakan semarak perayaan HUT ke-73 RI.

Kelompok asal RW 21 Wonosidilor, Wates, ini menonjolkan dusun mereka yang masih melaksanakan kebiasaan ronda sebagai bagian sistem keamanan lingkungan. Siskamling ini bisa mencegah dan mengantisipasi kejahatan masuk dusun.

Baca juga: Makna Lomba 17 Agustus, dari Panjat Pinang sampai Makan Kerupuk

Wonosidilor RW 21 merupakan salah satu dari 49 kelompok yang ikut dalam Kirab Budaya. Selain kelompok warga juga ada instansi hingga sekolah. Ribuan orang yang terlibat di dalam kegiatan ini mengelilingi kota Wates sepanjang siang.

Tiap kontingen mengusung tema sendiri-sendiri, namun menunjukkan keunggulan dari daerah. Seperti halnya Wonosidilor yang menonjolkan kebanggaan pada siskamling.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Untung Waluyo mengatakan, selain sebagai apresiasi karya dan kreatifitas dalam masyarakat, kirab sengaja menonjolkan budaya dan kearifan lokal dalam wilayah kerja masing-masing warga.

Baca juga: Upacara 17 Agustus, Penghuni Lapas Kelas I Cipinang Kenakan Pakaian Adat

"Ini merupakan manifestasi semangat memperingati kemerdekaan sekaligus melestarikan kebudayaan. Kulon Progo patut berbangga karena kebudayaan sangat kental," kata Untung, Minggu (26/08/2018) siang.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo juga mengatakan kegiatan seperti ini menunjukkan semangat untuk memajukan kesejahteraan dan mempertahankan warisan kebudayaan.

"Selain memberikan tempat untuk menampilkan kreatifitas masyarakat, juga memberikan hiburan," ungkap Hasto.

Baca juga: Selain Indonesia, Negara Ini Juga Rayakan Kemerdekaan pada 17 Agustus

Mereka start dari lapangan di Kecamatan Pengasih, alun-alun Wates dan melintas jalan raya, berkeliling kota. Warga menyemut sepanjang jalan yang dilewati ratusan kontingen itu.

Seorang warga bernama Rudi MZ tampak menonton di jalanan alun-alun. Rudi mengatakan, dirinya dan warga Kulon Progo sudah menyaksikan kirab seperti ini setiap tahun dan biasanya berlangsung setelah 17 Agustus.

"Sudah lama seperti ini, tapi sudah lupa sejak kapan. Selalu ramai," katanya.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com