KOMPAS.com - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Oleh Soleh memaklumi jika ada pemilih PKB yang kecewa atas pilihan Jokowi mengambil Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Menurutnya, sebuah keputusan politik tidak akan pernah sempurna.
Pernyataan itu untuk mengomentari survei Alvara Research Center yang menyebutkan banyak pemilih PKB dan PPP yang kecewa terhadap keputusan Jokowi meminang Ma'ruf Amin. Akibatnya, berdasarkan hasil survei, sebanyak 39,5 persen pemilih PKB menilai keputusan Jokowi tidak sesuai aspirasi.
"Suatu keputusan politik dari koalisi tidak akan pernah sempurna, dan tidak akan memuaskan baik pengurus parpol koalisi maupun konstituen dan simpatisan. Oleh karenanya dinamika pasti ada," kata Oleh yang juga ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat kepada Kompas.com, Minggu (26/8/2018).
Baca juga: Survei Alvara: Banyak Pemilih PPP-PKB Kecewa Jokowi Pilih Maruf Amin
Namun demikian, kata Oleh, jika merujuk pada hasil survei Alvara, pemilih PKB yang legawa dan puas atas keputusan Jokowi lebih banyak daripada yang kecewa.
"Walaupun ada dinamika atas keputusan Jokowi mengambil KH Ma'ruf Amin, itu tidak signifikan. Fakta hasil berbagai lembaga survai, pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin unggul jauh dari Prabowo-Sandiaga Uno," kata wakil ketua tanfid DPW PKB Jawa Barat ini.
Oleh pun menegaskan, segenap pengurus DPW, DPC dan DPAC PKB se-Jawa Barat akan bekerja keras memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sebelumnya diberitakan, Alvara Research Center menyebutkan, pemilih PKB yang menilai Jokowi-Ma'ruf Amin sesuai aspirasi sebesar 60,5 persen. Sedangkan pemilih PPP hanya 52,1 persen.
Itu artinya, pemilih PKB yang menganggap Jokowi-Ma'ruf tak sesuai aspirasi mencapai 39,5 persen, sedangkan pemilih PPP mencapai 47,9 persen.
Baca juga: Politisi PKB Yakin Maruf Amin Disukai Kalangan Muda
Besarnya persentase tersebut disebabkan belum hilangnya kekecewaan pemilih kedua partai akibat Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres.