Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Amplifikasi Gempa Bumi di Lembah Gorontalo

Kompas.com - 26/08/2018, 15:07 WIB
Rosyid A Azhar ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Lembah Gorontalo yang membentang dari Boliyohuto, Paguyaman, Limboto hingga Suwawa adalah daerah rawan gempa.

Sebab, kawasan ini merupakan sedimen tebal sehingga guncangan gempa bisa diperkuat jika gelombang seismik melewati dataran tanah ini.

“Mengenai prediksi dan potensi gempa itu sesuatu yang belum pasti. Di kalangan ahli dan praktisi masih banyak diskusi dan perdebatan,” kata Hasan Arif, pengamat Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Minggu (26/8/2018).

Di Gorontalo terdapat beberapa patahan, termasuk patahan lokal yang sewaktu-waktu bisa bergerak dan menyebabkan gempa.

“Karena yang melukai atau membunuh manusia itu runtuhan bangunan, maka setiap akan mendirikan bangunan di Gorontalo perlu mengacu standar nasional bangunan tahan gempa,” jelas Hasan Arif.

Baca juga: Mensos Agus Kunjungi Korban Gempa di Sumbawa

Bangunan yang memiliki adaptasi terhadap potensi bencana gempa di Gorontalo selama ini sudah banyak yang diterapkan masyarakat, seperti rumah berbahan kayu atau bambu.

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah topografi yang berbukit, kondisi ini bisa menimbulkan longsor setelah gempa jika lerengnya labil.

“Struktur tanah sedimen tebal cenderung bersifat tidak kompak, padat sehingga jika ada gelombang seismik yang melewati sedimen, maka amplitudo gelombang seismik akan semakin besar atau biasa disebut dengan amplifikasi,” kata Asyer Ockthav, staf operasional BMKG Gorontalo.

Asyer Ockthav menjelaskan, guncangan yang ditimbulkan secara vertikal maupun horizontal akan lebih besar dirasakan masyarakat, juga yang terekam pada alat di atas permukaan sedimen tersebut.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Kabupaten Sumbawa Barat Minggu Dini Hari

Hasan Arif menyarankan perlunya penguatan upaya mengurangi risiko bencana gempa. Masyarakat disiapkan dan dilatih untuk menghadapi bencana. Dengan demikian kerugian dan korban manusia bisa dikurangi, bahkan bisa dicegah.

Kompas TV Warga kemudian tetap berada di luar rumah, karena khawatir akan terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com