Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Deklarasi #2019GantiPresiden di Depan Masjid di Pekanbaru

Kompas.com - 26/08/2018, 14:56 WIB
Idon Tanjung,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ratusan orang melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di depan Masjid Agung Annur Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (26/8/2018) pukul 13.30 WIB.

Deklarasi tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Hal itu untuk mencegah kericuhan dengan kelompok kontra deklarasi #2019GantiPresiden.

Pantauan Kompas.com, massa sempat terlibat aksi dorong dengan polisi karena dihalangi untuk melakukan long march. Massa akhirnya berorasi di depan masjid usai shalat Zuhur.

Baca juga: Neno Warisman Kembali ke Jakarta Setelah Dihadang Sejumlah Massa di Pekanbaru

Massa deklarasi memenuhi gerbang depan Masjid Agung Annur yang terletak di Jalan Hangtuah berseberangan dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Riau.

Sejumlah massa juga terlihat memanjat pagar masjid. Arus lalu lintas macet total.

Massa deklarasi #2019GantiPresiden diperkirakan berjumlah 500 orang. Mereka membawa umbul-umbul dan mengenakan baju #2019GantiPresiden.

Sesekali mereka menyanyikan salawat badar dan lagu kebangsaan.

Baca juga: 8 Fakta Peristiwa Neno Warisman Dihadang di Pekanbaru hingga Kembali ke Jakarta

Dalam deklarasi ini, massa menyampaikan kekecewaan karena dipulangkan Neno Warisman yang dihadang di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) ISI Pekanbaru, Sabtu (25/8/2018).

"Aparat kepolisian tidak lagi netral. Apa salah Bunda Neno Warisman? Apa salah deklarasi ini? Apakah kami melanggar UU? Kenapa kami dibenturkan seperti ini? Kami tidak mau berbenturan dengan saudara kami. Kami akan terus melakukan deklarasi ini," orasi salah satu massa yang disambut dengan teriakan 'Allahuakbar'.

Setelah tertahan lebih kurang delapan jam di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018), akhirnya Neno Warisman kembali ke Jakarta.

Baca juga: Kapolresta Pekanbaru: Neno Warisman Dipulangkan karena Alasan Keamanan

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto sebelumnya menyampaikan bahwa kepulangan Neno Warisman, dari Pekan Baru, Riau, murni karena alasan keamanan.

Kepolisian mempertimbangkan keamanan setelah adanya kubu pro dan kontra.

"Kita melihat perkembangan situasi di lapangan, ada massa pro dan kontra dengan kegiatan deklarasi (#2019GantiPresiden). Jadi kita mempertimbangkan keselamatan seluruh pihak. Sehingga Ibu Neno tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena massa pro dan kontra mempunyai potensi yang sangat tinggi atas keselamatan," ucap Santo pada wartawan.

Oleh karena itu, sambung dia, kepolisian bekoordinasi dengan pihak Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru untuk kepulangan Neno Warisman ke Jakarta.

Kemudian, lanjut Susanto, terkait penyelenggaraan kegiatan, dalam hal ini deklarasi #2019GantiPresiden, harus ada surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian.

"Yang diperlukan adalah surat pemberitahuan. Dari surat pemberitahuan itu, Polresta akan membuat rekomendasi ke Polda Riau sesuai dengan PP nomor 60 tahun 2017. Selanjutnya Polda akan membuat surat tanda terima," terang Santo.

"Kalau surat pemberitahuan tidak ada, aturan dan ketentuan yang kita gunakan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com