Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bentrok gara-gara Sapi Diusir, 1 Tewas, 8 Orang Terluka

Kompas.com - 25/08/2018, 07:53 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bentrokan antara warga terjadi di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memakan korban jiwa. Bentrokan tersebut antara warga Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo.

Akibat bentrokan itu lanjut, seorang pemuda berinisial AC (18) asal Desa Oebelo, meninggal di tempat. Korban luka-luka yang awalnya dilaporkan berjumlah lima orang, bertambah menjadi delapan orang.

Kasubag Humas Polres Kupang Iptu Simon Seran mengatakan korban yang terluka, saat ini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Leona dan Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat.

Korban yang luka tersebut, lanjut Simon, empat orang dari Desa Tanah Merah dan empat lainnya dari Desa Oebelo.

"Korban yg terluka dari Desa Tanah Merah berinisial MP, ZK, DD, JM. Dan empat lainnya dari Desa Oebelo berinisial GG, JDT, MDC dan ASD," ucap Simon kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Bentrokan Warga di Kupang, 1 Tewas, 5 Terluka

Korban yang meninggal dunia kata Simon, sempat dibawa ke RSUD Naibonat dan hendak dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Kupang, untuk mengetahui penyebab kematian korban, namun ditolak oleh keluarga korban.

Menurut Simon, bentrokan antara kedua warga tersebut sudah sering terjadi, akibat adanya rasa dendam pada persoalan sebelumnya yang pernah terjadi, sehingga apabila kasus tersebut tidak diselesaikan secara tuntas hal ini akan berpotensi terjadinya konflik sosial yang serupa di kemudian hari.

"Karena itu, perlu dilakukan mediasi dengan melibatkan pihak pemerintah desa, kecamatan, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat dari kedua belah pihak untuk mencegah timbulnya permasalahan baru," ucapnya.

Baca juga: Alasan Uji Keperawanan, Pria Ini Cabuli Calon Istri Anaknya 10 Kali

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara warga terjadi di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (23/8/2018) kemarin sore.

"Bentrokan berlangsung sekitar pukul 16.00 Wita, antara warga Desa Tanah Merah,"ungkap Jules kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018) pagi.

Akibat bentrokan itu lanjut Jules, seorang pemuda berinisial AC (18), meninggal di tempat.

Baca juga: Polisi Tak Izinkan Diskusi Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet di Bangka Belitung

Peristiwa itu bermula ketika seorang warga berinisial DM menggembalakan ternak sapinya di areal sawah Desa Tanah Merah.

Saat sedang menggembala sapi, datanglah sekelompok pemuda dan mengusir sapi milik DM. Melihat itu, DM pun menegur. Namun teguran itu membuat kelompok pemuda itu tersinggung, sehingga mengeroyok DM hingga terluka.

Setelah itu, DM lalu memberitahukan kepada keluarga dan kerabat serta kenalannya. Karena terpancing emosi, warga kedua kelompok pun terlibat bentrokan.

"Bentrokan pun berhasil diredakan oleh aparat keamanan dari kepolisian, Brimob dan dibantu oleh TNI,"imbuhnya.

Baca juga: Jarak Pandang 500 Meter di Pontianak, Pesawat Garuda Terbang Kembali ke Jakarta

Saat ini, situasi sudah kondusif. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan secara intensif terhadap peristiwa bentrokan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com