Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Jemaah Haji Asal Batam Hilang saat Wukuf di Armina

Kompas.com - 24/08/2018, 16:18 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Seorang haji dari kloter pertama dari Embarkasi Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau atas nama Ruspian Rusli Jaapar asal Kota Tanjungpinang dikabarkan hilang saat wukuf di Arafah, Mina dan Muzdalifah.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kota Batam, Alikek Said yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Bahkan, Alikek mengatakan, sampai saat ini Ruspian belum juga ditemukan.

"Benar informasinya, hal ini kami dapatkan langsung dari Ketua Kloter 01 BTH, H Mustafa melalui Media Center Haji (MCH) Embarkasi Haji Batam, Jumat (24/8/2018) pagi tadi," kata Alikek.

Dari informasi yang didapatkan dari ketua Kloter I Embarkasi Hang Nadim, Alikek menjelaskan, hilangnya haji asal Kota Tanjungpinang ini berawal dari pelaksanaan wukuf di Arafah, Mina dan Muzdalifah (Armina).

Dari 447 haji yang mengikuti ibadah tersebut, yang kembali ke Mekkah hanya 445 orang.

"Satu orang jamaah bernama Sahar M Tayib asal Batam mengalami sakit dan dirawat di RS Mina Al Weda, sementara satu orang jemaah lagi hilang, atas nama Ruspian Rusli Jaapar asal Tanjungpinang," jelas alikek.

Baca juga: Pengais Bunga Kamboja Itu Akhirnya Berangkat Haji...

Saat ini 445 berkumpul di Mekkah dalam keadaan uzur dan sakit.

"Pengakuan dari H Mustafa, Ruspian Rusli Jaapar ini sebenarnya sakit stroke, untuk bangun dari tidur aja harus dibantu oleh istrinya. Tapi di saat jemaah pergi melontar jumrah dan istrinya, Lafrina sedang tertidur pulas, dia bisa bangun sendiri dan keluar dari tenda. Kejadian sekitar pukul 23.00 malam waktu setempat," terang Alikek menceritakan pengakuan ketua Kloter I Embarkasi Hang Nadim.

Sampai saat ini, PPIH Embarkasi Hang Nadim terus berkoordinasi dengan PPIH Arab Saudi. Namun sampai saat ini, Ruspian belum ditemukan.

"Kita doakan saja agar saudara kita Ruspian Rusli Jaapar bisa secepatnya ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat walafiat," terang Alikek.

Lebih jauh Alikek mengatakan, biasanya untuk mengatasi kasus hilangnya jemaah haji ini, petugas Pengamanan dan Perlindungan Jamaah (Linjam) akan melakukan penyisiran di Mina dan berbagai sudut kota Mekkah. Petugas juga akan mengecek ke sejumlah rumah sakit di Mekkah dan sekitarnya.

Baca juga: Suaminya Meninggal Menjelang Berangkat, Katrina Naik Haji Dalam Suasana Duka

Khusus kasus seperti ini tidak ada batas waktu, dan calon haji akan terus dicari meski operasional haji berakhir dan rombongan Embarkasi tersebut balik ke negara mereka masing-masing.

Kompas TV Pemerintah Indonesia menyediakan ratusan bus selama 24 jam untuk melayani jemaah haji reguler Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com