Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Asal Kolaka Tewas Dibacok di Gunung Botak

Kompas.com - 23/08/2018, 14:45 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Reni Susanti

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aksi kekerasan menimpa seorang pedagang asal Kolaka, Sulawesi Tenggara di kawasan tambang emas Gunung Botak, Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.

Pedagang yang diketahui bernama Hi Samsudin itu dianiaya hingga tewas dengan cara ditebas saat berada di kawasan Gunung Botak pada Rabu (22/8/2018).

Kapolres Pulau Buru, AKBP Adityanto Budi Satrio mengatakan, korban awalnya membawa dagangannya ke kawasan Gunung Botak.

Kemudian dia dicegat dan langsung diserang sekelompok orang dengan alat tajam.

Baca juga: Buntut Karnaval Anak Bawa Senjata Mainan, Kepala TK Kartika Dicopot

“Dari keterangan saksi, korban dicegat lalu diserang kawasan pegunungan,” ujar Adityanto kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Kamis (23/8/2018).

Dia menjelaskan, saat diserang pertama kali, korban sempat melarikan diri.

Namun korban kembali berpapasan dengan sekelompok orang lainnya. Saat itu korban dianiaya beramai-ramai.

“Dia dikejar dan akhirnya dia kembali diserang oleh sejumlah warga lainnya. Saat itu dia lari dan terjatuh, dan saat dibawa ke Puskesmas Kayeli, korban kehabisan darah dan meninggal dunia,” ungkap Adityanto.

Baca juga: Adu Mulut dan Kejar-kejaran Terjadi Sebelum Pemilik Mercy Tabrak Pemotor hingga Tewas

Adityanto menjelaskan, dari keterangan saksi, penyebab penganiayaan diduga berawal dari pemalakan. Sebab dagangan dan dompet milik korban ikut dibawa kabur para pelaku.

“Dari keterangan saksi saat itu dagangan dan dompet milik korban langsung dibawa kabur para pelaku, jadi kemungkinan korban ini dipalak terlebih dahulu,” ujarnya.

Dia menambahkan, jasad korban telah dibawa ke kampung halamannya di Kolaka dengan menggunakan kapal.

”Tadi pagi jenazah korban telah dibawa ke Kendari untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kolaka,” bebernya.

Terkait pelaku pembunuhan, Adityanto mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Kita sedang menyelidiki kasus ini, dan sejumlah saksi telah kita mintai keterangannya,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com