Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal LRT Palembang “Mogok” Lagi, Ini Penjelasan PPK

Kompas.com - 21/08/2018, 22:47 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Palembang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suranto angkat bicara terkait kendala teknis yang kembali dialami kereta LRT pada Senin (20/8/2018) kemarin.

Suranto mengatakan, kendala teknis tersebut adanya indikator dari ruang Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang menyampaikan pesan jika wesel di blok ke jalur 1 stasiun DJKA (Jakabaring) berkedip dan menyampaikan jik ada indikasi jalur yang bermasalah.

“Untuk antisipasi adanya gangguan wesel, lalu penumpang dipindahkan ke LRT yang berada di peron jalur 1,” kata Suranto kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: LRT Palembang Sering Mogok, Penumpang Mengaku Kapok 

Dilanjutkannya, sistem LRT Palembang menggunakan prinsip “Fail Safe” sehingga jika ada sistem yang mendeteksi adanya gangguan sekecil apapun, langsung melakukan proteksi sehingga kereta tidak akan diberangkatkan.

“Sistem menginformasikan adanya gangguan di wesel pemindah jalur. Karena tidak ingin terjadi sesuatu maka operator memindahkan penumpang ke kereta yang berada di peron jalur 1. Kondisi kereta sebelum penumpang dipindahkan pun semua fasilitas berfungsi dengan baik termasuk penyejuk udara,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Suranto, setelah kereta di peron jalur 1 berangkat kondisinya kondisi operasional LRT telah kembali normal dengan kurun waktu selama 13 menit terlambat.

"Tidak benar kalau keretanya menunggu lama, karena kereta berangkat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan kecuali jika terjadi gangguan seperti tadi,” jelasnya.

Baca juga: Nyamannya Naik LRT Palembang, Semoga Tak Mogok Lagi (2) 

“Jadi sekali lagi kereta bukan mogok, indikator yang berkedip menyampaikan pesan bahwa wesel untuk memindahkan jalur tidak aman, sehingga kereta yang mestinya berangkat sesuai jadwal yang nanti akan melewati wesel pemindah jalur tidak diberangkatkan dan penumpang dipindahkan ke kereta lain yang berada di peron jalur 1 karena jalur 1 posisi aman,” kata dia.

Sistem LRT Palembang 

Di sisi lain, LRT Palembang menggunakan aliran listrik dari bawah berbeda dengan Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta yang memakai listrik aliran atas. Sehingga jika ada gangguan di jalur kereta, dapat langsung ditangani tanpa mematikan sumber tenaga listrik.

“Kalau dalam keretanya sendiri terdapat terdapat istilah “No Go Item" jika salah satu fasilitas yang masuk dalam “No Go Item" tidak berfungsi, maka kereta dipastikan tidak akan dijalankan, itu semua dilkukan demi kenyamanan, keamanan dan keselamatan penumpang," lanjut dia.

Menurut dia, penanganan potensi gangguan yang berada di jalur LRT harus menunggu LRT selesai beriperasi yaitu di malam hari, karena di area jalur atau track ada rel ke-3 yang mempunyai tegangan dan arus yang tinggi yang digunakan untuk sumber power kereta LRT. 

LRT Palembang saat ini belum beroperasi secara penuh seperti KRL Jakarta dikarenakan stasiun yang beroperasi sebagai stasiun pemberhentian untuk naik turun penumpang baru enam dari 13 stasiun dengan 4 unit trainset yang beroperasi dan 1 unit trainset cadangan.

"Oleh karena itu masyarakat diharapkan bisa memahami masa penyesuaian LRT Palembang buatan dalam negeri tersebut selama proses penyempurnaan,” tambahnya.

Kompas TV Jadwal keberangkatan LRT hingga saat ini berjalan normal selama perjalanan menuju kompleks olahraga Jakabaring peserta Asian Games

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com